Kisah Bung Karno Dibalik Menemukan Makam Perawi Hadits Terkenal Imam Bukhari

Abadikini.com, JAKARTA – Kisah kebesaran dan jasa Presiden Pertama Republik Indonesia, Soekarno, terus menjadi sorotan, bahkan di ujung Asia Tengah, di Uzbekistan.

Nama Soekarno menjadi legenda di sana, terutama karena perannya dalam menemukan makam Imam Bukhari, seorang perawi Hadits Nabi Muhammad SAW yang sangat dihormati oleh umat Islam di seluruh dunia.

Karena jasanya, kompleks makam Imam Bukhari di desa Hartang, dekat Samarkand, menjadi destinasi wisata religi yang populer bagi umat Islam di seluruh dunia.

Keberadaan Soekarno tidak hanya diakui di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia.

Di Uzbekistan, kisah kepahlawanannya juga dikenal luas.

Bahkan, ketika delegasi Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia berkunjung ke Uzbekistan pada Sabtu (14/92019) lalu, nama Soekarno menjadi pembicaraan utama.

Salah satu mahasiswa setempat, Elyas, menyebut nama Soekarno sebagai tokoh yang sangat dihormati di Uzbekistan karena jasanya dalam menemukan makam Imam Bukhari.

Kisah tentang Soekarno dia pelajari dari orang tua dan buku-buku yang diterbitkan di Uzbekistan.

Hubungan antara Soekarno dan Uzbekistan dimulai pada tahun 1955, setelah Konferensi Asia Afrika.

Pemerintah Soviet mengundang Soekarno untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Moskow.

Saat itu, Soekarno menemukan sebuah kesempatan untuk meminta kepada pemerintah Soviet agar mencari makam Imam Bukhari.

Permintaan tersebut disertai dengan keinginannya untuk mengunjungi makam tersebut.

Menurut saksi mata dan penjaga makam, Soekarno memperlakukan makam Imam Bukhari dengan sangat hormat.

Dia bahkan melepas sepatunya dan merangkak ke makam, lalu berdoa dan melakukan shalat.

Karena jasanya, kompleks makam Imam Bukhari menjadi lebih terawat dan menjadi destinasi wisata religi yang penting bagi umat Islam di seluruh dunia.

Kunjungan delegasi MPR RI ke makam Imam Bukhari pada tanggal 14 September 2019 itu merupakan kelanjutan dari silaturahmi yang dibangun oleh Soekarno pada tahun 1956 dan 1961.

Salah satu tujuannya adalah untuk memperkuat hubungan antara Uzbekistan dan Indonesia, baik antara pemerintah maupun masyarakat keduanya, khususnya dalam bidang kebudayaan dan pariwisata.

Keberadaan delegasi tersebut juga menunjukkan komitmen bersama untuk memperdalam ikatan antar kedua negara melalui kerjasama yang lebih erat, baik dalam bidang kebudayaan maupun politik.

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker
planet128 cahaya128 planet128 turbo128 planet128 rawit128 cahaya128 rawit128 planet128 rawit128 planet128 planet128 rawit128 turbo128 rawit128 planet128 rawit128 turbo128 planet128 rawit128 planet128 planet128 planet128 planet128 turbo128 planet128 planet128 planet128 turbo128 turbo128 planet128 rawit128 rawit128 planet128 turbo128 Slot -