BGSi Perkuat Pemanfaatan Data Genomik untuk Pengobatan Presisi Melalui Program SatuDNA
Abadikini.com, JAKARTA – Salah satu inovasi dari program Biomedical and Genome Science Initiative (BGSi) melalui platform SatuDNA adalah kemampuan untuk menentukan jenis obat yang paling cocok bagi individu berdasarkan analisis genomik. Hal ini bertujuan untuk mempermudah dokter dalam memberikan resep yang tepat dan meminimalkan efek samping bagi pasien.
Menurut Irene Lorinda Indalao, Project Management Officer BGSi, analisis farmakogenomik merupakan bagian penting dalam pengobatan presisi. Dengan memanfaatkan informasi genetika, program ini memungkinkan pemilihan obat yang sesuai untuk masing-masing individu guna menghindari reaksi negatif serta meningkatkan efektivitas pengobatan.
“Seluruh partisipan yang mengikuti program BGSi melalui SatuDNA akan mendapatkan hasil analisis farmakogenomik tanpa biaya, sehingga dapat mengetahui obat yang cocok berdasarkan genetika mereka,” jelas Irene dalam keterangannya di Jakarta.
Farmakogenomik mempelajari bagaimana DNA seseorang mempengaruhi respons tubuh terhadap obat-obatan. Ini dapat membantu dokter dalam menilai apakah suatu obat aman dan bermanfaat bagi pasien, serta membuka peluang untuk menemukan target obat baru.
Program SatuDNA, yang diinisiasi oleh Kementerian Kesehatan RI, terbuka bagi seluruh masyarakat Indonesia, baik yang memiliki kondisi medis tertentu maupun yang sehat. Pendaftaran dilakukan melalui aplikasi SATUSEHAT Mobile, di mana partisipan dapat mengikuti prosedur secara sukarela dan tanpa biaya, selama memenuhi kriteria inklusi.
“Partisipasi dalam program ini bersifat terbuka dan sukarela. Tidak ada batas waktu, dan partisipan yang berminat akan dijelaskan mengenai manfaat program serta keamanan data mereka,” tambah Irene.
Calon partisipan akan melalui proses verifikasi, mulai dari pengisian data kesehatan hingga pengunggahan dokumen medis pendukung. Jika memenuhi kriteria, partisipan dapat menjadwalkan pengambilan sampel darah di rumah sakit yang bekerja sama dengan Hub BGSi. Hasil analisis genetik, termasuk laporan farmakogenomik, akan tersedia secara digital di aplikasi SATUSEHAT Mobile.
Irene juga menekankan pentingnya kejujuran dalam pengisian data kesehatan dan dokumen pendukung. “Data yang diunggah harus sesuai dengan kondisi kesehatan sesungguhnya agar partisipan bisa masuk ke kelompok yang tepat dan hasilnya dapat digunakan secara optimal oleh dokter,” tutupnya.
Laporan farmakogenomik yang dihasilkan dari program ini diharapkan dapat mendukung para tenaga medis dalam memberikan perawatan yang lebih presisi dan tepat bagi pasien di seluruh Indonesia.