Delapan Tentara Israel Tewas dalam Bentrokan dengan Hizbullah
Abadikini.com, JAKARTA – Delapan tentara Israel tewas dalam pertempuran di Lebanon selatan, menandai kerugian terbesar bagi militer Israel sejak serangan darat dimulai di wilayah tersebut. Pasukan Israel yang menyerbu wilayah perbatasan di Lebanon utara sedang melancarkan kampanye militer untuk melawan kelompok bersenjata Hizbullah, Rabu (2/10/2024).
Hizbullah mengonfirmasi bahwa para pejuangnya terlibat dalam bentrokan dengan pasukan Israel, termasuk menghancurkan tiga tank Merkava di dekat kota perbatasan Maroun El Ras dengan roket anti-tank. Ini adalah pertama kalinya pertempuran darat skala besar dilaporkan sejak pasukan Israel memasuki wilayah Lebanon.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan belasungkawa atas jatuhnya tentara Israel dalam video resmi, menegaskan bahwa Israel berada dalam “perang sulit melawan Poros Kejahatan Iran”. Netanyahu menekankan pentingnya persatuan dan keyakinan bahwa dengan dukungan Tuhan, Israel akan memenangkan konflik ini.
Militer Israel juga menyatakan bahwa operasi darat di Lebanon melibatkan infanteri reguler dan unit lapis baja, termasuk Divisi ke-36, Brigade Golani, Brigade Lapis Baja ke-188, dan Brigade Infanteri ke-6. Ini menandakan potensi perluasan operasi militer di wilayah perbatasan, meskipun belum ada indikasi serangan yang ditujukan ke ibu kota Lebanon, Beirut, atau kota-kota besar lainnya.
Sementara itu, Hizbullah melaporkan bahwa pasukannya berhasil memukul mundur pasukan Israel di dekat perbatasan dan menembakkan roket ke sejumlah pos militer di Israel. Kepala media Hizbullah, Mohammad Afif, menyatakan bahwa pertempuran ini baru tahap awal, dan kelompoknya memiliki sumber daya yang cukup untuk menghadapi serangan Israel yang lebih besar.
Ketegangan semakin meningkat setelah Iran melancarkan serangan rudal besar-besaran terhadap Israel sehari sebelumnya, menembakkan lebih dari 180 rudal yang meningkatkan kekhawatiran terjadinya eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah.
Meskipun Iran menyatakan bahwa serangan tersebut telah berakhir kecuali ada provokasi lebih lanjut, Israel dan Amerika Serikat telah berjanji untuk memberikan respons keras terhadap serangan tersebut.
Di tengah meningkatnya pertempuran, Israel telah mengeluarkan perintah evakuasi baru untuk sekitar dua lusin kota di sepanjang perbatasan selatan Lebanon, sementara jumlah korban di Lebanon terus meningkat.
Menurut statistik pemerintah Lebanon, lebih dari 1.900 orang telah tewas dan lebih dari 9.000 orang terluka sejak pertempuran lintas perbatasan dimulai, dengan sebagian besar korban jatuh dalam dua minggu terakhir.
Perdana Menteri sementara Lebanon, Najib Mikati, menyatakan bahwa sekitar 1,2 juta orang telah mengungsi akibat serangan Israel, menambah dimensi kemanusiaan yang semakin mendesak dari konflik ini.