Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Meningkat ke Peringkat 16 Dunia di Era Jokowi
Abadikini.com, JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjukkan kemajuan signifikan, berhasil naik ke peringkat ke-16 sebagai ekonomi terbesar dunia, dari peringkat ke-18 pada tahun 2014.
Berdasarkan data dari World Bank yang diolah oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia kini mencapai 1,37 triliun dolar AS. Pencapaian ini mencerminkan pertumbuhan yang stabil selama dekade terakhir, di mana pada 2014, PDB Indonesia tercatat sebesar 890,81 miliar dolar AS.
“Dalam 10 tahun kepemimpinan Jokowi, peringkat PDB Indonesia meningkat dari posisi ke-18 menjadi ke-16. Ini adalah pertumbuhan signifikan, baik dari nilai PDB maupun dari segi peringkat global,” ungkap laporan yang dipimpin oleh Denny JA pada Senin (7/10/2024).
Salah satu faktor kunci dari peningkatan ini adalah pembangunan infrastruktur yang masif. Jokowi berhasil menciptakan jaringan transportasi yang lebih efisien melalui proyek-proyek pembangunan jalan tol, pelabuhan, bandara, dan rel kereta api. Ini mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah.
Kebijakan deregulasi yang diterapkan pemerintah untuk memperbaiki iklim investasi juga dinilai efektif. Dengan memangkas aturan yang menghambat dan memberikan kemudahan bagi investor asing, daya saing Indonesia di pasar global meningkat.
Sektor manufaktur dan jasa telah menjadi pilar utama perekonomian nasional selama pemerintahan Jokowi. Pertumbuhan kapasitas produksi di sektor industri pengolahan dan modernisasi sektor jasa melalui teknologi digital turut memperkuat stabilitas ekonomi.
Selain itu, pemerintah berhasil memperkuat sektor pertanian dan maritim dengan berbagai program untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan. Langkah-langkah ini dinilai efektif dalam menjaga ketahanan pangan dan menurunkan angka kemiskinan di Indonesia.
Dengan pencapaian ini, pemerintah optimis bahwa Indonesia akan terus maju dan berdaya saing di tingkat global menuju Indonesia Emas 2045.
