Konsumsi Minyak Dunia Diprediksi Meningkat, Batubara Tetap Dominan di Tengah Energi Terbarukan
Abadikini.com, JAKARTA – Meskipun kampanye energi baru terbarukan dan kendaraan listrik (EV) semakin berkembang, energi fosil diperkirakan akan terus mendominasi. Hingga tahun 2045, konsumsi minyak dunia diproyeksikan naik mencapai 109-110 juta barel per hari, meningkat sekitar 6-9 juta barel dari konsumsi saat ini yang berada di kisaran 101-103 juta barel per hari.
Arcandra Tahar, Wakil Menteri ESDM 2016-2019, dalam acara “Outlook Energi 2025 dan Kemandirian Energi Indonesia” di Jakarta, menyampaikan bahwa meskipun populasi pengguna EV bertambah, ketergantungan terhadap minyak hanya berkurang sekitar 6 juta barel per hari.
Harga minyak dunia akan dipengaruhi oleh biaya produksi dan kepentingan bisnis dari produsen utama, seperti AS, Arab Saudi, dan Rusia, dengan perkiraan harga antara USD 70 hingga USD 90 per barel.
Di sisi lain, konsumsi batubara dunia tetap tinggi, terutama oleh negara-negara besar seperti China, India, dan Jepang. Dari total konsumsi global sekitar 8.000 juta ton per tahun, China mengkonsumsi lebih dari 4.200 juta ton, diikuti India dengan 1.200 juta ton, dan Jepang 175 juta ton.
Di dalam negeri, konsumsi batubara Indonesia mencapai 140-150 juta ton per tahun, dengan sebagian besar produksi diekspor, menjadikan Indonesia sebagai eksportir batubara terbesar dunia.
Kemandirian Energi Dalam Negeri
Dalam negeri, kebutuhan energi Indonesia terus meningkat dengan ketergantungan pada impor minyak sekitar 1 juta barel per hari akibat produksi minyak domestik yang terus menurun.
Arcandra mengungkapkan, eksplorasi minyak harus ditingkatkan untuk menjamin ketersediaan produksi dan cadangan migas, terutama dalam menghadapi kebutuhan gas bumi dunia yang terus meningkat.
Ia menekankan, “Indonesia masih sangat bergantung pada energi fosil. Narasi bahwa energi fosil akan segera berakhir perlu dihindari karena tidak sesuai dengan realitas kebutuhan energi global yang masih tinggi.”