Menteri ATR/BPN Apresiasi Muhammadiyah Sebagai Organisasi Islam Terbaik dalam Pengelolaan Aset
Abadikini.com, YOGYAKARTA – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, memuji Muhammadiyah sebagai organisasi Islam yang paling tertib dalam pengelolaan administrasi dan aset. Hal tersebut disampaikan Nusron dalam kunjungan resminya ke Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Yogyakarta pada Rabu (18/12/2024).
“Pimpinan Pusat Muhammadiyah adalah salah satu organisasi keislaman terbesar dan paling rapi di Indonesia dalam pengelolaan aset,” ujar Nusron seusai pertemuan tertutup dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.
Diskusi Strategis tentang Sertifikasi Tanah Wakaf
Pertemuan ini berfokus pada isu-isu strategis terkait pengelolaan tanah dan aset, termasuk sertifikasi tanah wakaf milik Muhammadiyah. Nusron Wahid menegaskan komitmen Kementerian ATR/BPN untuk mempercepat dan meningkatkan pelayanan dalam pengurusan sertifikasi tanah wakaf dan hak atas tanah, khususnya bagi Muhammadiyah.
“Kami mendiskusikan bagaimana meningkatkan dan mempercepat pelayanan kepada Muhammadiyah, baik dalam pengurusan sertifikasi tanah wakaf maupun hak atas tanah yang diberikan pemerintah,” jelas Nusron.
Komitmen Muhammadiyah dalam Pengelolaan Legal Aset
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyambut baik kunjungan ini dan menegaskan pentingnya pengelolaan tanah yang legal dan terintegrasi. Haedar menjelaskan bahwa seluruh aset Muhammadiyah, baik tanah maupun aset bergerak lainnya, telah terdaftar atas nama badan hukum Persyarikatan Muhammadiyah.
“Alhamdulillah, saat ini kami terus menata administrasi aset, baik tanah maupun properti lainnya, sehingga seluruhnya terdaftar atas nama Persyarikatan Muhammadiyah,” kata Haedar.
Sinergi untuk Pengelolaan Tanah Berkeadilan
Nusron Wahid menyatakan bahwa kunjungannya ini menjadi awal komunikasi lebih intens antara Kementerian ATR/BPN dan Muhammadiyah. Ia berharap kerja sama ini dapat mendukung pengelolaan tanah yang lebih berkeadilan dan mendukung pembangunan berkelanjutan.
“Kami sudah lama ingin berdialog dengan Muhammadiyah, baik di Jakarta maupun Yogyakarta, untuk membahas isu strategis terkait tanah dan tata guna lahan. Muhammadiyah adalah stakeholder penting dalam pembangunan bangsa,” ungkap Nusron.
Melalui pertemuan ini, diharapkan sinergi antara Kementerian ATR/BPN dan Muhammadiyah dapat memperkuat sistem pengelolaan aset tanah yang berintegritas, mendukung kebutuhan umat, dan berkontribusi pada pembangunan nasional.