Peringatan Hari Ibu di Tidore, Sebagai Momentum untuk Mengenang Jasa Kaum Perempuan
Abadikini.com, TIKEP – Memperingati Hari Ibu Tahun 2024 sebagai sebuah kesempatan istimewa untuk menghormati dan menyampaikan rasa terima kasih kepada sosok Ibu yang penuh cinta dan pengabdian. Hari Ibu juga menjadi sebuah upaya untuk mengenang jasa-jasa kaum perempuan terdahulu yang telah ikut menorehkan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia.
Demikian sambutan Ketua Dewan Penasehat Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Tidore Kepulauan, Hj. Safia Ali Ibrahim pada acara peringatan Hari Ibu ke 96 Tahun 2024 yang mengusung tema “Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2024” digelar oleh Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Tidore Kepulauan di Aula Sultan Nuku, Senin (23/12/2024).
Mengawali sambutannya, Hj. Safia Ali Ibrahim mengatakan, peran perempuan Indonesia sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 adalah memiliki hak yang sama tanpa diskriminasi dan berhak untuk mendapat perlindungan dari segala bentuk kekerasan dan pelecehan. Peringatan Hari Ibu yang sebagai sebuah penghormatan kepada Kaum Ibu dan Kaum Perempuan di Kota Tidore Kepulauan.
“Mari kita manfaatkan momen ini untuk merenung, mengingat, dan menyadari, betapa berharganya sosok Ibu dan Perempuan dalam hidup kita. Sambutlah Hari Ibu dengan penuh kebahagiaan. Mari kita sampaikan rasa terima kasih kita secara tulus kepada Ibu, sosok yang sangat layak kita junjung tinggi, serta memberi kepedulian yang tinggi kepada sesama perempuan,” tuturnya.
Mengakhiri sambutannya, Hj. Safia Ali Ibrahim menyampaikan Selamat Hari Ibu ke 96 Tahun 2024 untuk semua Ibu dan Kaum Perempuan di Kota Tidore Kepulauan, dan juga berharap, semoga kaum perempuan dan semua Ibu selalu diberkati dengan kasih sayang, kesehatan, dan kebahagiaan, serta menjadi inspirasi bagi sesama dan generasi-generasi berikutnya.
Senada, di kesempatan yang sama, Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Tidore Kepulauan Hj. Elvri Habib dalam sambutannya mengatakan, perjuangan kaum perempuan dalam kesetaraan hingga saat ini masih terus berlangsung, meskipun sudah mendapatkan pengakuan dengan pemberian kuota keterlibatan dalam ruang publik sebanyak 30%, namun ternyata belum sepenuhnya terpenuhi.
“Semua perempuan atau Ibu-Ibu, ingin bebas dari penindasan dan kekerasan terhadap perempuan, olehnya itu menurut saya, perjuangan untuk kesetaraan perempuan masih berlangsung hingga saat ini, baik kekerasan fisik maupun mental. Saat ini memang perempuan mulai mendapatkan pengakuan akan hak-haknya secara bertahap, seiring dengan perkembangan sosial, budaya, politik dan bangsa,”
Pada momentum peringatan hari Ibu tahun 2024 ini, Elvri menambahkan, kemerdekaan perempuan harus dimaknai sebagai pembebasan cara pandang dan pola pikir perempuan dalam berekspresi dan mengaktualisasikan dirinya sesuai dengan kerangka Hak Asasi Manusia, merdeka berarti perempuan harus memiliki peran sosial yang sama dengan laki-laki tanpa menghilangkan khas perempuan.