Indonesia Resmi Jadi Mitra BRICS Mulai 1 Januari 2025
Abadikini.com, JAKARTA – Indonesia bersama delapan negara lain akan resmi berstatus sebagai mitra BRICS mulai 1 Januari 2025. Pernyataan ini disampaikan oleh Ajudan Presiden Rusia, Yuri Ushakov, pada Senin, 23 Desember 2024, waktu setempat.
Selain Indonesia, negara-negara yang juga menjadi mitra BRICS adalah Belarusia, Bolivia, Kazakhstan, Kuba, Malaysia, Uganda, Uzbekistan, dan Thailand. Sebagai mitra, negara-negara ini memiliki hak untuk mengajukan proposal pada BRICS, tetapi tidak dilibatkan dalam persetujuan dokumen atau proses pemungutan suara.
Langkah Indonesia Menuju BRICS
Keputusan Indonesia untuk menjadi bagian dari kemitraan BRICS diawali dengan pengajuan resmi pada Oktober 2024, beberapa saat setelah Menteri Luar Negeri Sugiono dilantik. Kehadiran Sugiono di KTT BRICS XVI di Kazan menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk memperkuat posisinya dalam kerja sama ekonomi global yang berbasis pada dedolarisasi dan multipolaritas.
Sugiono menegaskan bahwa Indonesia tetap konsisten dengan langkahnya, meskipun menghadapi ancaman dari mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang menyebut akan mengenakan tarif 100% kepada negara-negara anggota BRICS jika mereka mendukung dedolarisasi.
“Kami tidak akan goyah. Indonesia berkomitmen untuk memperkuat kerja sama internasional yang lebih adil dan seimbang, sekaligus mengurangi ketergantungan pada dolar AS,” tegas Sugiono.
Kemitraan Strategis Tanpa Hak Voting
Sebagai mitra BRICS, Indonesia dan delapan negara lainnya akan mendapatkan akses untuk mengajukan berbagai proposal dalam kerangka kerja BRICS. Meski demikian, status mitra tidak memberikan hak suara atau keterlibatan langsung dalam pengambilan keputusan strategis.
Namun, menurut Sugiono, status mitra ini merupakan langkah awal yang strategis. “Kami memanfaatkan peluang ini untuk mengembangkan kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi dengan anggota BRICS, sambil terus mengevaluasi kemungkinan menjadi anggota penuh di masa depan,” tambahnya.
Dedolarisasi dan Tantangan Ekonomi Global
Langkah BRICS menuju dedolarisasi dianggap sebagai ancaman terhadap dominasi dolar AS dalam perdagangan internasional. Indonesia, sebagai salah satu pendukung dedolarisasi, melihat ini sebagai peluang untuk meningkatkan stabilitas ekonomi domestik dan memperluas kerja sama dengan negara-negara mitra BRICS lainnya.
Dengan bergabung sebagai mitra BRICS, Indonesia menunjukkan posisinya yang tegas di tengah dinamika geopolitik global, sekaligus memperkuat kerja sama dengan negara-negara berkembang lainnya untuk membangun tatanan ekonomi dunia yang lebih inklusif.