PDIP Diduga Ada di Balik Laporan OCCRP terhadap Jokowi
Abadikini.com, JAKARTA – Laporan dari Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) yang mencantumkan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, dalam daftar tokoh dunia yang diduga terlibat kejahatan terorganisir dan korupsi tahun 2024, memicu kontroversi. Ahmad Yani Panjaitan, Koordinator Koalisi Kader Partai Golkar (KKPG), menilai laporan tersebut sebagai propaganda tanpa dasar yang valid.
“Hingga saat ini, tidak ada bukti atau laporan resmi terkait dugaan korupsi yang dilakukan oleh Presiden Jokowi. Bagaimana mungkin OCCRP berani mengeluarkan rilis seperti itu?” ujar Ahmad Yani saat diwawancarai wartawan, Senin (1/12/2024).
Ahmad Yani menduga laporan tersebut memiliki kaitan dengan serangan terhadap elite-elite PDIP yang tengah disorot akibat berbagai dugaan kasus korupsi. Menurutnya, laporan OCCRP ini bisa jadi merupakan upaya pengalihan isu.
PDIP dan Dugaan Tunggangan Kekuasaan
Ahmad Yani juga menyoroti berbagai kasus yang menyeret nama PDIP, termasuk dugaan keterlibatan elite partai tersebut dalam kasus korupsi besar. “PDIP adalah partai utama pengusung Jokowi saat menjadi presiden. Banyak dugaan bahwa mereka telah menunggangi kekuasaan untuk mencari keuntungan pribadi,” katanya.
Ia secara spesifik menyebutkan dugaan keterlibatan menantu Ketua Umum PDIP, HH, dalam proyek BTS Bhakti Kominfo serta dugaan setoran dari bisnis judi online. Selain itu, ia menyinggung UU Nomor 7/2021 tentang pajak yang awalnya diusulkan PDIP, namun justru mengarah pada kritik terhadap pemerintahan Prabowo.
“Ini seperti pola yang berulang. PDIP yang menginisiasi kebijakan, tapi pemerintah selanjutnya yang dijadikan kambing hitam,” tegas Ahmad Yani.
Serangan terhadap Jokowi Pesanan?
Menurut Ahmad Yani, laporan OCCRP ini patut diduga sebagai “pesanan” yang bertujuan mendiskreditkan mantan Presiden Jokowi.
“Wajar jika publik menduga kuat bahwa laporan ini bagian dari strategi PDIP untuk mengalihkan isu-isu besar yang menyeret nama mereka, sekaligus menjadikan Jokowi sebagai kambing hitam,” tutupnya.
Laporan OCCRP ini kini menjadi diskursus hangat di tengah masyarakat dan dunia politik, memunculkan berbagai pertanyaan tentang motif dan kebenaran di balik tuduhan tersebut.