Dirjen PHU Usulkan Dua Polis Asuransi untuk Jemaah Haji Demi Jaminan Ganti Rugi Penuh
Abadikini.com, JAKARTA – Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Hilman Latief, mengusulkan penerapan dua polis asuransi bagi jemaah haji Indonesia demi memastikan mereka mendapatkan ganti rugi penuh jika terjadi musibah. Usulan ini disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Panja Haji Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (3/1/2025).
Hilman menyebutkan bahwa pihaknya ingin jemaah haji yang meninggal dunia mendapatkan pengembalian 100 persen dari Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BIPIH) yang telah dibayarkan. Untuk itu, ia mengusulkan agar jemaah haji memiliki perlindungan asuransi di dua negara, yaitu di Indonesia dan Arab Saudi.
“Jemaah haji yang meninggal dunia akan mendapat ganti rugi 100 persen dari BIPIH yang mereka bayarkan. Alhamdulillah, seluruh pengembalian itu telah tuntas kami berikan kepada ahli waris,” ungkap Hilman.
Hilman menambahkan bahwa pihaknya tengah mengupayakan peningkatan nilai asuransi di dalam negeri sebagai langkah antisipasi, terutama setelah pengalaman pada musim haji 2023. “Kita belajar dari pengalaman sebelumnya yang menunjukkan adanya celah. Karena itu, kita perkuat antisipasi melalui pemeriksaan kesehatan dan istitha’ah,” jelasnya.
Terkait asuransi di Arab Saudi, Hilman menyebutkan bahwa pemerintah setempat telah memberikan kepastian terkait besaran jaminan yang akan diterima jemaah haji jika mengalami sakit atau meninggal dunia selama berada di Tanah Suci.
“Perbedaannya, di Arab Saudi, semua jemaah yang dirawat di rumah sakit selama 2 hingga 3 bulan pun tidak perlu mengeluarkan biaya sepeser pun. Itu sudah ditanggung oleh asuransi yang ditetapkan oleh Kerajaan Saudi,” ujarnya.
Hilman juga mengungkapkan bahwa sebanyak 40 jemaah haji Indonesia yang sempat dirawat di rumah sakit Saudi pada musim haji 2024 telah mendapatkan manfaat asuransi tersebut, termasuk bagi keluarga jemaah yang meninggal dunia.
“Kita juga mendapat masukan dari pemerintah Arab Saudi mengenai mitra rumah sakit yang melayani jemaah haji. Ini tentu akan memudahkan penanganan kesehatan jemaah kita ke depannya,” pungkas Hilman.
