Randai Talago Indah: Melestarikan Tradisi di Tengah Tantangan Zaman
Abadikini.com, SOLOK – Randai, salah satu kesenian tradisional Minangkabau, kini semakin jarang diminati di tengah derasnya arus modernisasi dan teknologi. Namun, semangat melestarikan seni budaya ini tetap terpancar di Sawah Sudut, Jorong Balai Pinang, Nagari Muaro Paneh. Sabtu malam (18/1/2025), Riki Yulidasri Dt. Baringin Sati bersama anak-anak binaannya kembali berlatih meskipun dengan perlengkapan seadanya.
Dt. Baringin mengungkapkan, dorongan untuk melestarikan randai tidak hanya bertujuan menjaga tradisi, tetapi juga sebagai upaya membentengi generasi muda dari pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, dan menjauhkan mereka dari lupa akan adat sopan santun.
“Melalui kegiatan randai ini, kami ingin anak-anak nagari tetap memahami nilai budaya sekaligus terhindar dari pengaruh buruk. Di sini mereka bisa berekspresi sambil belajar tentang kehidupan dan etika,” tutur Dt. Baringin.
Namun, perjuangan melestarikan randai tidaklah mudah. Grup Randai Talago Indah yang ia bina menghadapi berbagai keterbatasan, terutama dalam hal pendanaan. “Kami sering menerima undangan tampil dari nagari lain, tetapi kadang harus menolak karena tidak ada biaya. Pakaian untuk tampil juga minim, bahkan masih dipinjam,” jelasnya.
Dt. Baringin berharap ada perhatian lebih dari berbagai pihak untuk mendukung kelangsungan kesenian randai ini. “Kami berharap ada bantuan baik dari pemerintah, masyarakat, maupun pihak swasta untuk menghidupkan kembali semangat randai di nagari kami,” tambahnya.
Meski dihadapkan pada berbagai tantangan, semangat anak-anak Randai Talago Indah di Sawah Sudut untuk terus berlatih menjadi bukti bahwa tradisi dapat tetap hidup jika ada kesadaran kolektif untuk melestarikannya.
