Dikalahkan TikTok, Mark Zuckerberg Bakal Kembalikan Facebook Seperti Dulu

Abadikini.com, JAKARTA – CEO Meta, Mark Zuckerberg bertekad mengubah Facebook seperti dahulu atau kembali ke akar seperti saat ia membuatnya pada pertama kali. Langkah itu dilakukan agar Facebook tetap relevan dan mampu mencuri hati Gen Z yang lebih menyukai TikTok.

Melansir Tech Crunch, Jumat (31/1/2025), rencana tersebut diungkap oleh Mark Zuckerberg pada laporan keuangan baru-baru ini. Salah satu orang terkaya di dunia itu  menyatakan bahwa Meta siap berinvestasi dan mengalokasikan waktu untuk menghidupkan kembali nuansa awal Facebook.

“Ada banyak peluang untuk menjadikan Facebook jauh lebih berpengaruh secara budaya dibandingkan saat ini,” ujar Mark Zuckerberg.

Namun, ia juga memperingatkan investor bahwa perubahan ini bisa berdampak pada hasil bisnis jangka pendek. Ia menganalisa akan ada potensi penurunan pendapatan jika Facebook dikembalikan ke khitah.

Tech Crunch menyebutkan Meta, sebagai perusahaan induk Facebook,  sangat membutuhkan pengguna muda untuk mempertahankan relevansinya di masa depan. Studi eMarketer pada Agustus 2024 menunjukkan bahwa Gen Z AS (18-24 tahun) menghabiskan lebih banyak waktu di TikTok, Instagram, dan Snapchat, sementara Facebook semakin ditinggalkan.

Bahkan, survei Pew Research 2024 mengungkapkan bahwa hanya 33% remaja AS (13-17 tahun) yang masih menggunakan Facebook, turun drastis dari 71% pada 2014-2015. Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan buat Facebook.

Meski telah melakukan berbagai upaya, termasuk merombak Facebook dengan fokus pada komunitas lokal dan video di Oktober 2024, daya saing Meta melawan dominasi TikTok masih diragukan. Saat TikTok sempat diblokir di AS, banyak pengguna muda malah beralih ke aplikasi serupa asal China, RedNote, alih-alih kembali ke Facebook.

Facebook kembali ke akar atau khitah mungkin bukan solusi bagi Meta. Sebelumnya, Meta pernah mencoba menghidupkan kembali eksklusivitas Facebook dengan fitur Campus pada 2020, khusus untuk mahasiswa. Sayangnya, inisiatif ini gagal dan ditutup hanya dalam satu setengah tahun. Upaya lain seperti layanan kencan online juga tak berhasil menarik pengguna muda.

Di sisi lain, platform media sosial berbasis protokol terbuka seperti Mastodon dan Bluesky mulai menarik perhatian sebagai alternatif terhadap dominasi big tech. Dengan tren ini, Facebook yang akan kembali ke akar tak hanya harus bersaing dengan TikTok, tetapi juga dengan jaringan sosial desentralisasi yang menawarkan lebih banyak kebebasan dan kontrol data bagi penggunanya.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker
planet128 cahaya128 planet128 turbo128 planet128 rawit128 cahaya128 rawit128 planet128 rawit128 planet128 planet128 rawit128 turbo128 rawit128 planet128 rawit128 turbo128 planet128 rawit128 planet128 planet128 planet128 planet128 turbo128 rawit128 planet128 planet128 planet128 rawit128 turbo128 turbo128 planet128 rawit128 rawit128 planet128 turbo128 Slot mega888 slot slot gacor