Elpiji 3 kg Langka, Pedagang Warteg di Kedoya Masak Pakai Kayu Bakar

Pengusaha warteg di Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat bernama Mantoyo (65) mengeluhkan habisnya ketersediaan LPG 3 kilogram di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Kedoya Pesing Nomor 23, Kedoya Selatan, Kamis (6/2/2025). Foto: Antara

Abadikini.com, JAKARTA – Pemilik warung tegal (warteg) di Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat terpaksa memasak menu makanan menggunakan kayu bakar lantaran kesulitan mendapatkan liquefied petroleum gas (LPG/elpiji) 3 kilogram (kg) sejak beberapa hari terakhir.

“Masak pakai kayu bakar di dapur, udah berapa hari ini. Sebelah warteg kan kebetulan ada tukang kayu kusen. Jadi kusen yang enggak dipakai, bisa diambil,” kata seorang pemilik warteg bernama Mantoyo di Jakarta, Kamis (6/2/2025).

Mantoyo menyebut bahwa hari ini, dirinya belum sempat mendapat kuota elpiji 3 kg yang disediakan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Kedoya Pesing Nomor 23, Kedoya Selatan.

“Tadi udah habis di SPBU. Makanya, mau keliling dulu ke warung-warung untuk mencari gas,” ucapnya.

Dia mengaku bahwa harga satu tabung elpiji berukuran 3 kg dibelinya dengan harga Rp25 ribu/tabung di pengecer. Harga itu berbeda jauh dengan harga di SPBU yakni Rp16 ribu/tabung.

“Ya enggak apa-apalah harganya beda, cuman susah nyarinya. Tadi udah keliling beberapa warung, enggak dapat (elpiji),” ujar Mantoyp yang membawa dua buah tabung elpiji kosong di sepeda motornya.

Dia menambahkan, dirinya kesulitan mendapatkan elpiji 3 kg sejak Senin (3/2), sehingga terpaksa memasak menggunakan kayu bakar.

“Ya, harapannya mulai tersedia lagi. Susah juga masak pakai kayu bakar,” ucapnya.

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Kedoya Pesing Nomor 23, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, hanya menyediakan 100 tabung “liquefied petroleum gas” (LPG/elpiji) 3 kilogram setiap harinya.

Ketersediaan itu membuat petugas di SPBU tersebut harus memotong antrean setelah 100 tabung gas pertama, sehingga warga tidak mengantre sia-sia.

“Setiap hari itu cuma sedia 100 tabung (LPG 3 kg), intinya sebulan cuma ada 3.000 tabung. Jadi antreannya kita hitung dulu,” kata petugas administrasi penjualan elpiji di SPBU Jalan Kedoya Pesing, Ilham.

Ilham melanjutkan bahwa elpiji di SPBU tersebut hanya bisa dibeli oleh warga yang memiliki KTP dan beralamat di Kedoya Selatan atau Kedoya Utara.

“Satu orang, satu KTP, cuma bisa bawa maksimal dua tabung,” ujar Ilham.

Adapun elpiji 3 kg yang dijual di SPBU tersebut secara khusus diperuntukkan bagi warga dan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang dijual dengan harga Rp16.000/tabung.

sumber: Antara

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker
planet128 cahaya128 planet128 turbo128 planet128 rawit128 cahaya128 rawit128 planet128 rawit128 planet128 planet128 rawit128 turbo128 rawit128 planet128 rawit128 turbo128 planet128 rawit128 planet128 planet128 planet128 planet128 turbo128 rawit128 planet128 planet128 planet128 rawit128 turbo128 turbo128 planet128 rawit128 rawit128 planet128 turbo128 Slot mega888 slot slot gacor slot demo