Ini 3 Ciri-ciri Modus Penipuan M-Banking Yang Harus Diwaspadai

Abadikini.com, JAKARTA – M-Banking memberikan kemudahan dalam belanja online, membayar tagihan, dan transaksi lainnya. Namun, ciri modus penipuan M-Banking semakin beragam dan mengkhawatirkan karena bisa mencuri data pribadi serta menguras saldo korban.
Oleh karena itu, penting untuk mengenali ciri modus penipuan M-Banking agar lebih waspada dan terhindar dari kejahatan siber yang semakin canggih.
Berikut ini ciri-ciri modus penipuan M-Banking dan cara mengantisipasinya, dikutip dari berbagai sumber, Kamis (20/2/2025).
Ciri Penipuan M-Banking
- Sniffing
Sniffing adalah tindak peretasan melalui pesan singkat berbasis jaringan internet (chat). Biasanya, pelaku menggunakan modus ini untuk mencuri data penting korban, seperti kata sandi email dan M-Banking, informasi kartu kredit, serta data pribadi lainnya.
Modus ini sering dikemas dalam bentuk pengiriman paket palsu atau undangan pernikahan dalam format APK. Adapun ciri-ciri modus sniffing yang perlu diwaspadai, seperti korban menerima chat berisi tautan file berformat APK yang tidak berasal dari Play Store atau App Store serta tanpa sumber resmi dari perusahaan atau institusi terkait.
Jika tautan diklik, aplikasi tersebut otomatis terinstal di perangkat korban tanpa disadari. Aplikasi lalu akan meminta akses SMS, yang kemudian diteruskan ke pelaku untuk mencuri informasi penting, terutama username dan password M-Banking.
Setelah data berhasil diretas, pelaku dapat mengakses M-Banking korban menggunakan OTP yang dikirim via SMS. Pelaku juga berpotensi mengambil alih akun pribadi korban lainnya, seperti media sosial dan email, untuk menyebarkan file berbahaya ke kontak korban dan memperluas jangkauan aksi penipuannya.
- Smishing
Smishing adalah metode pencurian data pribadi melalui SMS. Pelaku biasanya mengirim pesan yang mengatasnamakan pihak bank, lengkap dengan tautan berbahaya. Setelah diklik, korban diarahkan ke halaman palsu yang menyerupai situs resmi bank atau institusi keuangan tertentu.
Dalam situs tersebut, korban diminta memasukkan informasi sensitif, seperti nomor kartu ATM/kredit, PIN, OTP (one time password), masa berlaku kartu, CVC/CVV (kode keamanan kartu), serta user ID dan password M-Banking.
Jika informasi ini diberikan, pelaku dapat mengakses rekening korban dan menguras saldo tanpa sepengetahuan pemiliknya. Tidak hanya itu, data yang telah dicuri juga dapat digunakan untuk transaksi ilegal lainnya atau diperjualbelikan di pasar gelap dunia maya.
- Vishing
Vishing atau voice phishing merupakan modus penipuan M-Banking melalui telepon. Pelaku memanfaatkan teknik social engineering untuk memperoleh data pribadi dan finansial korban. Biasanya, mereka berpura-pura sebagai pihak bank, pemenang undian, atau bahkan petugas kepolisian yang mengancam korban agar memberikan informasi sensitif.
Jenis penipuan vishing lainnya mencakup penipuan pembuatan kartu kredit palsu dengan iming-iming persetujuan cepat, penipuan transaksi dengan mengaku sebagai pihak customer service, penipuan dengan modus hadiah atau undian palsu, serta modus panggilan darurat yang membuat korban panik dan langsung memberikan informasi penting tanpa berpikir panjang.
Korban yang tidak waspada cenderung memberikan data pribadi mereka karena merasa berada dalam situasi mendesak atau tergiur dengan hadiah yang dijanjikan oleh pelaku.
Cara Mengantisipasi Modus Penipuan M-Banking
Melihat berbagai jenis dan ciri modus penipuan M-Banking, Anda perlu mengantisipasinya dengan langkah-langkah berikut ini.
– Jangan sembarangan memberikan informasi pribadi kepada siapa pun, termasuk pihak yang mengaku dari bank.
– Memperbarui data pribadi secara berkala kepada bank hanya melalui jalur resmi.
– Menghindari penggunaan WiFi publik saat bertransaksi online untuk menghindari risiko penyadapan data.
– Mengaktifkan fitur autentikasi dua faktor agar akun lebih terlindungi.
– Tidak mudah percaya dengan pesan atau telepon yang menawarkan hadiah, meminta informasi pribadi, atau mengancam dengan denda atau pemblokiran rekening.
– Segera memblokir nomor telepon tidak dikenal yang mencurigakan dan melaporkannya ke pihak berwenang.
– Selalu mengecek kembali informasi yang diterima dengan menghubungi langsung bank atau institusi terkait melalui nomor resmi mereka.
Mengetahui jenis serta ciri modus penipuan M-Banking sangat penting agar tidak menjadi korban. Kejahatan siber semakin berkembang dengan berbagai metode baru yang semakin meyakinkan. Oleh karena itu, Anda harus selalu waspada, mengikuti perkembangan modus penipuan terbaru, serta menerapkan langkah-langkah pencegahan di atas.