Juru Bicara Militer Israel, Daniel Hagari, Mengundurkan Diri di Tengah Spekulasi Internal

Abadikini.com, TEL AVIV – Laksamana Muda Daniel Hagari, juru bicara utama militer Israel, mengumumkan pengunduran dirinya pada Jumat (7/3/2025). Keputusan ini muncul setelah masa jabatan yang penuh tantangan, termasuk keterlibatannya dalam perang Gaza yang kompleks.
Militer Israel menyatakan bahwa Hagari, mantan komandan unit elit Angkatan Laut Shayetet 13, akan pensiun setelah masa jabatannya berakhir. Selama konflik dengan Hamas yang dimulai pada Oktober 2023, Hagari menjadi wajah publik militer, memberikan pengarahan rutin dan informasi terkini kepada media dan masyarakat.
Namun, perjalanan karier Hagari tidak lepas dari kontroversi. Pada Desember lalu, ia menerima teguran resmi dari Kepala Staf saat itu, Letnan Jenderal Herzi Halevi, karena dianggap melampaui wewenangnya dengan mengkritik proposal legislasi yang berkaitan dengan militer.
Selain itu, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengkritik Hagari atas dugaan kurangnya kerja sama dalam penyelidikan terkait serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Pengunduran diri Hagari menambah daftar panjang pejabat militer Israel yang mundur belakangan ini, memunculkan spekulasi mengenai adanya keretakan internal dalam tubuh militer terkait strategi operasional di Gaza.
Selama konflik yang berlangsung dari 7 Oktober 2023 hingga 19 Januari 2025, dengan dukungan Amerika Serikat dan Eropa, operasi militer Israel di Gaza mengakibatkan sekitar 160.300 warga Palestina tewas atau terluka, mayoritas di antaranya wanita dan anak-anak. Lebih dari 14.000 orang lainnya dilaporkan hilang.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi mengenai pengganti Hagari sebagai juru bicara militer Israel.