MINE Resmi Melantai di Bursa, Siap Gali Harta Karun Nikel di Indonesia

Abadikini.com, JAKARTA – PT Sinar Terang Mandiri Tbk (Kode Saham: MINE), perusahaan jasa penunjang pertambangan dan penggalian lainnya, resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Maret 2025 dengan harga perdana Rp216 per saham. Melalui Initial Public Offering (IPO) ini, Perseroan berencana mengoptimalkan peluang bisnis di sektor pertambangan nikel dengan menambah alat berat guna meningkatkan operasional.
Dalam IPO ini, Perseroan menawarkan 612.665.300 saham, setara dengan 15% dari modal ditempatkan. Dengan harga Rp216 per saham, MINE berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp132,3 miliar. Selama masa penawaran awal dan umum, IPO ini mendapat antusiasme luar biasa dari investor, terbukti dengan permintaan pada pooling yang mengalami oversubscribe hingga 25 kali. PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Direktur Utama MINE, Ivo Wangarry, menjelaskan bahwa IPO ini merupakan momentum penting dan strategis bagi perusahaan untuk memperbesar bisnis dan meningkatkan kinerja finansial secara berkelanjutan. Peningkatan modal melalui IPO akan memperkuat kemampuan perusahaan dalam mengoptimalkan peluang di sektor pertambangan serta mendukung program hilirisasi industri nikel yang menjadi fokus pemerintah.
“Kami bersyukur proses IPO ini berjalan dengan baik dan mendapat sambutan luar biasa dari investor. Komitmen kami adalah menjalankan rencana bisnis yang telah kami sampaikan dalam prospektus dan menggunakan mayoritas dana IPO ini untuk memperkuat fundamental Perseroan,” ujar Ivo Wangarry dalam keterangan resmi usai pencatatan saham perdana di BEI, Senin (10/3).
Ivo Wangarry menambahkan, keberhasilan IPO ini merupakan hasil kerja keras dari berbagai pihak, termasuk karyawan, pemegang saham, mitra kerja, regulator, investor, serta profesi penunjang pasar modal. “Terima kasih kepada karyawan, pemegang saham, dan pemangku kepentingan lainnya yang telah menjadikan IPO PT Sinar Terang Mandiri sukses,” tambahnya.
Secara fundamental, kinerja MINE terus tumbuh seiring dengan peningkatan produktivitas. Per 31 Agustus 2024, perusahaan mencatat pendapatan sebesar Rp1,36 triliun, meningkat 40,8% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp968,05 miliar. Peningkatan pendapatan ini didorong oleh kenaikan total material movement dari penambangan nikel sebesar 47%, dari 6,7 juta bank cubic meter (bcm) pada 31 Agustus 2023 menjadi 9,8 juta bcm pada 31 Agustus 2024.
Ivo Wangarry menyatakan bahwa penambahan alat berat pasca-IPO akan meningkatkan kapasitas perusahaan dalam penambangan nikel, yang berdampak langsung pada pendapatan Perseroan. Program hilirisasi industri nikel domestik dan meningkatnya permintaan global terhadap nikel juga menjadi peluang bisnis yang menjanjikan bagi perusahaan.
“Berkembangnya ekosistem kendaraan listrik dunia yang membutuhkan nikel memberi nilai tambah bagi Perseroan untuk meningkatkan keuntungan jangka panjang. Sebagai pelaku bisnis, kami berharap dapat mendukung Indonesia menjadi bagian penting dari rantai pasok bahan baku baterai kendaraan listrik dunia,” kata Ivo.
Indonesia merupakan salah satu produsen nikel terbesar di dunia dengan cadangan mencapai 20% dari total cadangan global. Meningkatnya investasi di sektor hilirisasi nikel telah mendorong permintaan jasa penambangan nikel di Indonesia.
Tentang PT Sinar Terang Mandiri Tbk
Didirikan pada tahun 2004, PT Sinar Terang Mandiri Tbk telah beroperasi lebih dari 20 tahun di industri jasa pertambangan, khususnya menangani berbagai kontrak jasa pertambangan nikel. Pada tahun 2007, Perseroan memperoleh kontrak jasa penunjang pertambangan nikel di Maluku Utara. Berkat kinerja yang baik, Perseroan meraih sertifikasi ISO 9001:2008 untuk Quality Management System of Architectural and Civil Construction, Environmental Management, and Mining pada tahun 2009.
Pada tahun 2014, Perseroan mengembangkan bisnis ke jasa pembuatan jalan (pavement) untuk area pertambangan. Tahun 2017, Perseroan dipercaya oleh perusahaan BUMN untuk pengerjaan jasa konstruksi Tol Manado-Bitung, sekaligus bergabung menjadi anggota Gabungan Pengusaha Kontraktor Nasional (GAPEKNAS).
Saat ini, Perseroan memiliki lebih dari 100 alat berat berbagai tipe untuk mendukung operasional, dengan kantor pusat di Jakarta dan kantor operasional di Manado, Sulawesi Utara.