Prabowo Diminta Bentuk Tim Intelijen Psikologis Hadapi Penyusup

Abadikini.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menghadapi tantangan serius dari kelompok elite yang diduga ingin memanfaatkan negara demi kepentingan pribadi dan kelompoknya.
Menurut pengamat sosial politik Adian Radiatus, kelompok ini terdiri dari pebisnis besar, politikus koruptif, pegiat media, serta jaringan luar negeri yang memiliki agenda terselubung.
Mereka disebut telah menyusun strategi sejak kemenangan Prabowo dalam Pilpres 2024, dengan menggunakan konsultan psikologi politik untuk mencari kelemahannya.
Dengan kekuatan dana operasional yang unlimited, untuk mencapai target, kata Adian, mereka merebak ke lini warga kelas menengah untuk membangun opini dan image ke kaum akademik dan intelektual garis kanan bahwa pemerintahan ini tidak kredibel dan penuh ketidakpastian di mana mereka memunculkan tema Indonesia Gelap.
“Upaya mendiskreditkan Prabowo masih menggunakan isu lama seperti keterlibatannya dalam kerusuhan 1998 dan hubungannya dengan keluarga Cendana,” kata Adian, Senin (24/3/2025).
Strategi ini menyasar kelas menengah serta kaum akademisi untuk menanamkan ketidakpercayaan terhadap pemerintahan saat ini.
Yang mengkhawatirkan, Adian menilai, kelompok ini beroperasi dalam jaringan yang sulit terdeteksi dan bisa saja berada di lingkaran kekuasaan.
Bahkan, pernyataan mereka yang merugikan Prabowo terkadang dianggap sebagai pandangan resmi pemerintah.
Sebagai langkah antisipasi, Adian menyarankan agar Presiden Prabowo membentuk tim intelijen psikologis guna mengawasi gerakan kelompok ini, termasuk pejabat negara yang berpotensi menjadi penyusup.
“Penyusup semacam itu sungguh tak mengenal ruang dan batas yang bisa digunakannya sebagaimana ada tercatat dalam sejarah pemimpin-pemimpin di dunia ini,” pungkas Adian.