Masoninga Soasio VOL 0.5 Tahun 2025 Resmi Dibuka oleh Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan

Abadikini.com, TIDORE – Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Ahmad Laiman, secara resmi membuka acara Masoninga Soasio VOL 0.5 Tahun 2025 pada malam ke-28 Ramadhan 1446 H, Jumat (28/3/2025). Acara tahunan ini diselenggarakan oleh para pemuda Soasio bersama perangkat kelurahan dan masyarakat setempat untuk melestarikan adat dan budaya yang erat kaitannya dengan ajaran Islam.
Dalam sambutannya, Ahmad Laiman menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Beliau menekankan bahwa Masoninga Soasio bukan sekadar refleksi keinginan untuk kembali ke kampung halaman, tetapi juga merupakan upaya menjunjung tinggi ajaran, nilai-nilai luhur, dan kearifan lokal yang diwariskan oleh para pendahulu.
Sultan Tidore, Husain Alting Syah, turut menegaskan makna mendalam dari Masoninga Soasio. Menurutnya, kegiatan ini mencerminkan panggilan hati untuk datang, melihat, merawat, dan menjaga Soasio, baik sebagai tempat maupun tradisi yang diwariskan turun-temurun.
Ketua Panitia, Al Bughdadi, dalam laporannya menyatakan bahwa Masoninga Soasio merupakan hasil kerja keras seluruh masyarakat Soasio, terutama para pemuda yang berinisiatif mengadakan acara ini setiap tahun. Ia berharap kegiatan ini terus berkembang dan menjadi bagian dari identitas masyarakat Soasio.
Setelah seremoni pembukaan, acara dilanjutkan dengan pembagian hadiah Lebaran kepada perwakilan empat RT di Kelurahan Soasio. Kemeriahan semakin terasa dengan pembakaran obor secara serentak oleh Wakil Wali Kota dan Sultan Tidore, yang kemudian dilanjutkan dengan pawai obor menuju Tanjung Soasio. Di Tanjung Soasio, masyarakat disuguhkan berbagai permainan tradisional, seperti permainan sem dan baramasuen (bambu gila), yang menambah suasana kebersamaan dan kegembiraan dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri.
Dengan terselenggaranya Masoninga Soasio VOL 0.5 Tahun 2025, diharapkan tradisi ini dapat terus dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang sebagai bagian dari kekayaan budaya dan identitas masyarakat Tidore Kepulauan.