Ichsanuddin Noorsy: Ancaman Resesi Global dan Dampaknya bagi Perekonomian Indonesia
Abadikini.com, JAKARTA – Perekonomian global diperkirakan akan menghadapi tantangan serius akibat potensi resesi di beberapa negara kunci.
Ekonom lchsanuddin Noorsy mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi internasional pada triwulan kedua tahun ini terancam menurun dari 2 persen menjadi sekitar 1,5 hingga 1,7 persen Beberapa negara penggerak ekonomi global saat ini dihantui oleh ancaman resesi.
Ichsanuddin menyoroti bahwa kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, seperti penerapan tarif perdagangan baru, kebijakan imigrasi, efisiensi belanja pemerintah, dan detoksifikasi ekonomi, menjadi salah satu faktor yang memperburuk kondisi ekonomi global.
“Ini disebabkan kebijakan Trump dan respons negara-negara yang terkena dampak perang dagang oleh AS. Turbulensi ekonomi tak terhindarkan karena The Fed diduga tidak akan menurunkan suku bunga Fed,” paparnya seperti dalam keterangan dikutip, Kamis (3/4/2025).
Dampak dari perlambatan ekonomi global ini juga dirasakan di dalam negeri Ichsanuddin menjelaskan bahwa realokasi anggaran 2025 telah menyebabkan keringnya likuiditas di pasar, yang berkontribusi pada terjadinya deflasi di Indonesia.
Selain itu, pemerintah dinilai gagal mengendalikan stabilitas harga, yang terlihat dari pola konsumsi selama Ramadan tahun ini.
“Mengakibatkan meningkatnya biaya hidup baik karena kenaikan PPN 12 persen maupun karena perilaku pasar. Disebabkan model ekonomi yang dirancang pemerintah berbasis mekanisme pasar bebas pada hampir semua sektor ekonomi,” ujarnya
Ichsanuddin menambahkan bahwa pendekatan ekonomi berbasis mekanisme pasar bebas, termasuk pada sektor-sektor vital, menyebabkan fenomena ‘sticky price atau harga yang sulit turun meskipun ada penurunan permintaan.
“Sepanjang pemerintah tidak membanjiri pasar dengan likuiditas, perekonomian nasional sulit untuk kembali memperoleh kepercayaan pasar”, tegasnya.
Dengan situasi ini, diperlukan langkah strategis dari pemerintah untuk mengatasi tantangan ekonomi global dan domestik, serta memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
