1.126 karyawan Menjerit Dampak PT Yihong Cirebon Lakukan PHK Massal Jelang Idul Fitri 2025

Abadikini.com, JAKARTA – Sebanyak 1.126 karyawan PT Yihong Novatex Indonesia di Cirebon menjerit terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) massal menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah atau Lebaran 2025 akibat aksi mogok kerja.

Pabrik sablon sepatu asal Tiongkok yang beroperasi di Desa Kanci, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon itu secara mendadak menghentikan operasional dan buntutnya ribuan karyawan terkena PHK.

Langkah tersebut diambil setelah mogok kerja massal selama empat hari pada awal Maret 2025 yang disebut menyebabkan kerugian miliaran rupiah bagi perusahaan.

Siti Nursyamsah, warga Sindang Laut, menjadi salah satu korban PHK. Ia mengaku kaget saat mendatangi pabrik dan mendapati pintu gerbang sudah tertutup. Daftar nama korban PHK tertempel di pintu, dan namanya termasuk di dalamnya.

“Saya datang ke pabrik, tetapi pintunya sudah ditutup rapat. Penjaga bilang sudah tidak ada produksi. Katanya pabriknya tutup,” ucap Siti lirih dilansir dari beritasatu Minggu (6/4/2025).

Lebaran tahun ini menjadi momen paling menyedihkan bagi Siti. Tanpa pekerjaan, tanpa penghasilan, dan dengan tanggungan keluarga, ia hanya bisa berharap ada bantuan dari pemerintah.

“Saya cuma ingin kerja lagi. Kalau diberi kesempatan, saya tidak akan ikut-ikutan seperti kemarin,” ucapnya.

Bukan hanya Siti yang mengalami nasib serupa. Yanti, yang baru mulai bekerja sejak Desember 2024, juga kehilangan pekerjaan. Ia mengaku ikut aksi demonstrasi karena ajakan teman, tanpa memahami sepenuhnya alasan di balik mogok kerja.

“Saya ikut-ikutan dipecat padahal enggak tahu masalahnya. Harusnya ada solusi buat karyawan seperti saya,” ungkapnya.

Rini, korban PHK lainnya, mengatakan banyak pekerja merasa tertekan dan takut jika tidak ikut aksi solidaritas. Sayangnya, semua karyawan, baik yang aktif maupun pasif dalam aksi, ikut terkena imbasnya.

“Saya cuma karyawan biasa. Enggak tahu urusan-urusan seperti itu. Namun, kalau enggak ikut demo juga takut,” ujarnya.

Kronologi bermula dari pemecatan tiga karyawan yang memicu aksi solidaritas spontan dari rekan-rekan kerja lainnya. Aksi mogok kerja berlangsung selama empat hari, menyebabkan keterlambatan pengiriman pesanan dan pembatalan order oleh klien.

Dalam surat resmi yang ditandatangani direktur PT Yihong Novatex Indonesia, disebutkan PHK dilakukan karena dampak langsung dari mogok kerja yang dianggap tidak sah.

Perusahaan menawarkan kompensasi kepada karyawan yang menerima PHK dan membuka ruang hukum bagi yang mengajukan keberatan.

Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Cirebon menilai langkah PHK massal ini perlu dikaji ulang. Menurut Kepala Disnaker Novi Hendrianto, PT Yihong Novatex Indonesia tidak dalam kondisi pailit sehingga mediasi perlu terus dilakukan.

“Kami sedang mengkaji ulang keputusan PHK dan memfasilitasi mediasi antara manajemen dan serikat pekerja. Belum ada titik temu,” jelasnya.

Kini, ribuan eks karyawan PT Yihong hanya bisa berharap. Mereka ingin perusahaan beroperasi kembali dan memberikan kesempatan bekerja, terutama bagi mereka yang tidak terlibat langsung dalam aksi mogok kerja.

“Jangan korbankan kami yang enggak tahu apa-apa. Kami cuma ingin kerja,” pungkas Rini terkait PHK massal PT Yihong.

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker
planet128 cahaya128 planet128 turbo128 planet128 rawit128 cahaya128 rawit128 planet128 rawit128 planet128 planet128 rawit128 turbo128 rawit128 planet128 rawit128 turbo128 planet128 rawit128 planet128 planet128 planet128 planet128 turbo128 rawit128 planet128 planet128 planet128 rawit128 turbo128 turbo128 planet128 rawit128 rawit128 planet128 turbo128 Slot mega888 slot slot gacor slot demo Heroslot77 Happympo