Pejabat Terperangkap Fantasi ‘Ani-ani’

Oleh: Samuel Mink (Budayawan, Tinggal di Tangerang)

Abadikini.com, JAKARTA – Perkara pejabat atau eks pejabat terjerat korupsi memang sudah lumrah menjadi tontonan rutin tahunan kita dengan sejumlah angka yang fantastis.

Tapi di luar perilaku ketamakan tak terbatas para oknum pejabat itu, ada sebagian peredaran uang yang mengalir untuk memenuhi birahi para pejabat dan keluarganya. Entah uang haram itu digunakan untuk memenuhi hasrat dan kebutuhan pamer sang istri, gaya hidup anak-anaknya, hingga memenuhi petualangan seksual dirinya sendiri.

Nah, yang terakhir ini, limpahan uang haram itu biasanya dimanfaatkan oleh sejumlah sindikat wanita yang bermodalkan menjual kemolekan tubuh seksi, entah berkedok profesi model abal-abal, maupun yang mengaku selebgram.

Wanita-wanita ini biasanya punya circlenya sendiri dengan jaringan sejumlah agen ‘birahi’ yang beredar di kalangan pejabat. Modusnya bisa menemani acara pejabat di luar kota maupun di luar negeri. Biaya perjalanan dinas yang belakangan mulai dipangkas Gubernur Jawa Barat Deddy Mulyadi.

Jaringan yang disebut “Ani-ani” ini tahu betul jika sebagian, bahkan umumnya pejabat punya fantasi liar ‘meniduri’ sejumlah wanita seksi, baik yang dibilang model majalah seksi bahkan selebriti.

Sensasi itulah yang kemudian dimanfaatkan para agen “Ani-ani” untuk menjajakan diri lewat pendekatan yang lebih elegan, baik melalui wasilah pekerjaan manggung, maupun jadi bintang tamu di acara pemerintah. Ada pula Ani-ani yang disambungkan para agen untuk komunikasi langsung dengan pejabat yang gemar menyalurkan fantasinya itu.

*’Ani-ani’ Jadi Bom Waktu*

Tapi sebagian pejabat tidak sadar, jika bermain “Ani-ani” yang terus dirawat untuk memenuhi birahi mereka, kelak akan menjadi bom waktu yang sesekali meledak merusak reputasi hingga karir mereka. Terutama itu terjadi ketika keran subsidi untuk biaya hidup mereka terhenti.

Bom waktu itulah setidaknya yang kini dirasakan mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang diduga pernah menjakin hubungan asmara dengan Lisa Mariana, seorang wanita yang entah berprofesi apa di dunia hiburan atau di dunia profesional lainnya. Yang jelas dari berita yang beredar hubungan itu semula dari permohonan pengajuan subsidi biaya kuliah. Biaya yang sesungguhnya tak pantas diberikan pada wanita secantik Lisa Mariana yang diketahui kerap pamer kemewahan melalui aku media sosialnya.

Jika isu itu benar, Kang RK demikian Ridwan Kamil ini karib disapa, sejatinya lebih perhatian ke warga Jabar yang sehari-hari yang hidup nestapa. Mereka jangankan bermimpi bisa kuliah, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari saja keteteran.

Maka jika bukan motif birahi lalu apa pertimbangan RK mensubsidi kuliah wanita bertubuh seksi ini?

Tapi mungkin karena hasratnya yang kadung liar, dalih bantuan kuliah diduga jadi wasilah untuk meluapkan hasrat dan sensasi liar suami dari wanita yang punya julukan Bu Cinta ini.

*Pejabat Target ‘ATM’ Ani-ani*

Sayangnya, RK lupa bahwa sindikat Ani-ani ini memang rata-rata punya modus menjebak para pejabat, pengusaha bahkan artis terkenal untuk dijadikan ATM gaya hidup mereka.

Ya, sudah karib kita dengar dugaan ‘prostitusi’ terselubung. Bayangkan saja, daripada mereka menjajakan diri tiap malam mengemis cari lelaki yang mau ‘tidur’ dengannya, dari satu tempat ke tempat lain– selain terkesan nista karena terasosiasi dengan profesi pelacur–menjadi “Ani-ani” pejabat di lingkaran mereka jelang terasa lebih terhormat dan mudah mendapatkan sejumlah fasilitas. Ketimbang kerja menjajakan diri tiap malam.

Tugas mereka juga tak harus setiap waktu memenuhi kebutuhan libidinal para oknum pejabat, sebab para pejabat rata-rata punya istri dan anak di rumah hingga sibuk dengan pekerjaan.

Jadi jelas kerja simpel dan dianggap mereka cerdas ini yang lebih menjanjikan, bahkan ketimbang jadi model atau profesi lain yang uangnya tak seberapa.

Karena hasrat dan sensasi itulah para oknum pejabat lupa jika kelak keran subsidi gaya hidup Ani-ani distop, biasanya mereka nekat mengeluarkan kartu truff, mulai dari mengaku pernah menjalin hubungan hingga yang paling privat mengeluarkan bukti esek-esek di dalam kamar hotel, hingga memanfaatkan ‘anak’ mereka ketika subsidi dihentikan.

Kartu truff inilah yang kini menjadi dilema besar dalam hidup RK. Meski kebenaran pengakuan Lisa Mariana belum bisa dibuktikan, bahkan menurut RK mengarah pada fitnah dan dugaan pemerasan, namun mencuatnya kasus pengakuan Lisa sejatinya menjadi alarm bagi pejabat untuk tak main-main atau tergoda oleh kemolekan tubuh, bujuk rayu manis hingga buaian sensasi di atas ranjang asmara terlarang.

Ibarat pepatah ‘uang setan dimakan jin’. Barangkali ada benarnya ungkapan yang populer di tengah masyarakat ini; jika uang hasil korupsi, ujungnya tidak akan bermanfaat. Sebaliknya hanya akan mengalir deras untuk memenuhi hasrat lalu pada akhirnya akan berbalik menjerat leher koruptor sendiri, bukan saja bayangan penjara di dunia, bahkan siksa akhirat yang sudah menunggu di hari pembalasan nanti.

*Turunlah ke Lapangan!*

Saran saya buat pejabat, sudahlah jangan berbuat sesuatu yang terbalik. Jadilah pelayan yang baik selagi diberi kesempatan jabatan. Jadilah pelayan, bukan ingin di-pertuankan apalagi menopang hidup bak raja dari colongan uang rakyat.

Kalau menjadi pejabat dirasa kebanyakan uang, umbarlah hasrat dan energi dengan getol mendatangi rakyat. Jika itu dijadikan kegiatan rutin pejabat, kelak akan jadi kepuasan batin tersendiri. Tak ada salahnya mencontoh yang dilakukan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi. Tapi kalau tetap tidak bisa dekat dengan rakyat, itu artinya Anda yang kini tengah menjabat tak cocok jadi abdi negara. Segera saja mengundurkan diri, daripada memupuk dosa tak terasa.

Terjun ke lapangan jangan takut disebut pencitraan, sebagai pemimpin atau pejabat memang harus sering melihat kenyataan hidup rakyat, bukan sibuk memikirkan framing orang lain.

Nah, kalau nanti di lapangan ketemu gadis cantik dan mempesona lalu tergoda jadi permaisuri kedua, sejauh istri pertama bisa menerima. Toh jika Anda para pejabat kerjanya baik rakyat akan senang saja berapapun Anda punya permaisuri. Buktinya Bung Karno punya banyak istri, nyatanya rakyat suka-suka saja kalau tidak korupsi dan menyiksa rakyat. Tabik!

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker
planet128 cahaya128 planet128 turbo128 planet128 rawit128 cahaya128 rawit128 planet128 rawit128 planet128 planet128 rawit128 turbo128 rawit128 planet128 rawit128 turbo128 planet128 rawit128 planet128 planet128 planet128 planet128 turbo128 rawit128 planet128 planet128 planet128 rawit128 turbo128 turbo128 planet128 rawit128 rawit128 planet128 turbo128 Slot mega888 slot slot gacor slot demo Heroslot77 Happympo