Hajar Inter 3-0, Luka Jovic Tampil Gacor Borong 2 Gol

Abadikini.com, JAKARTA – Pertandingan bertajuk Derby della Madonnina di semifinal Coppa Italia 2024/2025 menyajikan drama luar biasa saat AC Milan menghancurkan rival sekotanya, Inter Milan, dengan skor telak 3-0 di leg kedua. Laga yang berlangsung pada Kamis (24/4/2025) dini hari diwarnai performa gemilang dari striker Serbia, Luka Jovic tampil gacor dengan menjadi pahlawan kemenangan.
Dengan hasil ini, AC Milan melangkah ke partai final dengan agregat meyakinkan 4-1, membuka jalan mereka untuk meraih trofi domestik setelah musim yang cukup inkonsisten di Serie A.
Meski laga dibuka dengan dominasi Inter Milan, terutama di babak pertama, pasukan Simone Inzaghi gagal mengonversi sejumlah peluang emas menjadi gol. Justru AC Milan tampil lebih efektif, memanfaatkan setiap kesempatan dengan sangat baik, menunjukkan bahwa determinasi dan eksekusi yang tajam bisa menjadi pembeda dalam pertandingan besar.
Inter Milan memulai pertandingan dengan agresif. Nama-nama seperti Matteo Darmian, Lautaro Martinez, dan Federico Dimarco menciptakan beberapa peluang matang. Namun kegagalan mereka dalam menuntaskan serangan tersebut menjadi titik awal kehancuran Nerazzurri.
Di menit ke-36, AC Milan yang membangun serangan dari belakang secara sabar, menemukan celah lewat kombinasi antara Tijjani Reijnders dan Alex Jimenez. Jimenez kemudian melepaskan umpan silang sempurna ke arah Luka Jovic yang tanpa ampun menanduk bola ke pojok kiri gawang. Gol ini memberi Milan keunggulan 1-0 sekaligus membalikkan agregat menjadi 2-1.
Tiga belas menit setelah turun minum, Jovic kembali mencatatkan namanya di papan skor. Meneruskan situasi sepak pojok, Rafael Leao bersaing dengan Nicolo Barella, dan bola liar jatuh ke kaki Jovic. Dengan insting predatornya, ia langsung mencocor bola dari jarak dekat. Milan pun unggul 2-0 dan makin percaya diri menguasai jalannya laga.
Kelelahan yang melanda Inter, akibat jadwal padat di berbagai kompetisi, makin terasa di sisa pertandingan. Dan saat laga memasuki menit ke-85, AC Milan melengkapi malam gemilang mereka. Leao kembali menjadi arsitek serangan, mengirimkan bola kepada Reijnders yang menerobos kotak penalti dan menuntaskan peluang dengan tendangan mendatar ke tiang jauh. Skor akhir 3-0 menutup duel panas tersebut, sekaligus memastikan agregat 4-1 untuk Milan.
Kemenangan ini bukan hanya soal skor, melainkan juga simbol kebangkitan Milan di tengah musim yang berat. Setelah terseok-seok di klasemen Serie A, peluang menjuarai Coppa Italia menjadi penyelamat dan bahkan mungkin menjadi tiket mereka menuju kompetisi Eropa musim depan, mengingat mereka kini tertinggal delapan poin dari enam besar liga domestik.
Di sisi lain, ini menjadi kekalahan beruntun pertama Inter musim ini, sekaligus dua pertandingan berturut-turut tanpa mencetak gol. Tren negatif ini menjadi sinyal bahaya menjelang pertandingan penting lainnya di Serie A dan Liga Champions melawan Barcelona.
Performa Luka Jovic dalam pertandingan ini menjadi sorotan utama. Diragukan tampil sebagai starter menggantikan Tammy Abraham yang produktif di Coppa Italia, Jovic menjawab keraguan dengan dua gol krusial. Tak hanya sebagai eksekutor, Jovic juga aktif berkontribusi dalam membangun serangan tim. Tak ayal, ia dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam laga tersebut.
Statistik menunjukkan dominasi Inter dalam penguasaan bola (56%), jumlah tembakan (16-8), dan tendangan sudut (6-7), namun semua itu sia-sia tanpa eksekusi yang efektif. Sementara Milan, dengan hanya tiga tembakan tepat sasaran, berhasil mengubah semuanya menjadi gol.
Kini, AC Milan menanti final Coppa Italia, kemungkinan besar menghadapi Bologna yang unggul 3-0 atas Empoli di semifinal lainnya. Sebuah momen penebusan tengah menanti pasukan Sergio Conceicao, yang bertekad membawa pulang gelar dan membungkam kritik musim ini. Untuk Inter Milan, saatnya merefleksikan kekalahan dan bersiap menghadapi medan tempur yang lebih berat di Serie A dan Eropa.