BGN Tambah SOP Baru Program Makan Bergizi Gratis

Abadikini.com, JAKARTA – Badan Gizi Nasional (BGN) mengakui adanya kelemahan dalam prosedur standar operasional (SOP) pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menyusul insiden keracunan massal yang dialami puluhan siswa di Cianjur, Jawa Barat.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyatakan bahwa pihaknya tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap implementasi program tersebut. Sebagai langkah konkret, BGN akan menambahkan ketentuan baru dalam SOP untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.
“Kami akui ada celah dalam SOP yang ada. Salah satu kendala yang kami hadapi dalam investigasi kasus di Cianjur adalah sisa makanan yang seharusnya menjadi sampel uji laboratorium justru telah dibersihkan oleh pihak sekolah,” ungkap Dadan saat memberikan keterangan dikutip, Sabtu (26/4/2025).
Tambah SOP: Sisa Makanan Wajib Diamankan untuk Pemeriksaan
Sebagai respons cepat terhadap kasus keracunan tersebut, BGN secara resmi menambahkan satu poin krusial dalam SOP MBG. Ketentuan baru ini mewajibkan pihak sekolah untuk tidak membersihkan atau membuang sisa makanan. Sebaliknya, sisa makanan tersebut harus diamankan dan diserahkan kepada Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) apabila terjadi gejala keracunan pada siswa.
“Kami telah menambahkan SOP baru yang sangat jelas mengatur bahwa sekolah tidak diperkenankan untuk membuang sisa makanan secara sembarangan. Sisa makanan ini sangat penting sebagai barang bukti untuk penelusuran laboratorium jika ada indikasi keracunan,” tegas Dadan.
Lebih lanjut, Dadan menekankan bahwa penambahan SOP ini merupakan bagian integral dari upaya BGN dalam memperkuat sistem keamanan pangan di lingkungan sekolah, terutama setelah munculnya laporan-laporan kasus serupa di berbagai daerah.
Investigasi Kasus Cianjur Terus Berjalan, Hasil Laboratorium Diharapkan Segera Keluar
Seperti yang telah diberitakan, puluhan siswa dari MAN 1 dan SMP PGRI 1 Kabupaten Cianjur mengalami gejala keracunan seperti mual, muntah, dan pusing setelah mengonsumsi menu MBG. Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur telah menetapkan kejadian ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
BGN menginformasikan bahwa sampel makanan dari dapur penyedia MBG di Cianjur telah dikirimkan ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat untuk dianalisis. Hasil resmi dari pemeriksaan laboratorium tersebut diperkirakan akan keluar dalam waktu maksimal sepuluh hari ke depan.
Sinyal Evaluasi Nasional Program MBG
Kasus keracunan di Cianjur menambah daftar panjang insiden serupa yang terjadi di berbagai daerah sejak Program MBG diluncurkan. Sebelumnya, laporan kasus keracunan juga mencuat dari Pandeglang, Bulukumba, Empat Lawang, hingga Takalar. Menanggapi hal ini, Kepala BGN memastikan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi secara nasional terhadap implementasi Program MBG. Langkah ini meliputi pengawasan yang lebih ketat, peningkatan kualitas pelatihan, serta bimbingan teknis yang lebih intensif kepada seluruh dapur penyedia MBG di seluruh Indonesia.
“Kami akan melakukan evaluasi menyeluruh secara nasional. Ini termasuk penegasan sanksi yang lebih keras bagi dapur MBG yang terbukti tidak mematuhi standar operasional yang telah ditetapkan,” tandas Dadan.
Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu program unggulan pemerintah dengan tujuan mulia untuk menciptakan generasi yang sehat dan cerdas. Namun, serangkaian kasus keracunan yang terjadi belakangan ini memicu tuntutan publik akan pengawasan yang lebih ketat dan implementasi program yang lebih transparan dan akuntabel.
Berdasarkan catatan inilah.com, sejak diluncurkan pada 6 Januari 2025, setidaknya tercatat empat kasus keracunan makanan yang diduga terkait dengan Program MBG di berbagai daerah.
Kasus-kasus tersebut meliputi:
Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah (16 Januari 2025): 40 siswa SDN Dukuh 03 mengalami keracunan setelah mengonsumsi MBG.
Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan (18 Februari 2025): Delapan siswa SD dilaporkan mengalami keracunan usai menyantap paket MBG.
Kabupaten Batang, Jawa Tengah (14 April 2025): Sedikitnya 60 pelajar dari berbagai sekolah mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi paket MBG.
Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (21 April 2025): 78 siswa MAN 1 Cianjur dan SMP PGRI 1 Cianjur mengalami keracunan setelah mengonsumsi MBG dan saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit.