Bimbim dan Kaka Slank Lakukan Penghormatan Terakhir Saat Makamkan Bunda Iffet di TPU Karet Bivak

Abadikini.com, JAKARTA – Bunda Iffet dimakamkan Minggu (27/4/2025) di TPU Karet Bivak, Jakarta. Ratusan pelayat termasuk para Slanker mengantarkan ibunda Bimbim dan Kaka Slank ini ke peristirahatan terakhir.
Melansir Inews, Bunda Iffet dimakamkan sekitar pukul 12.40 WIB. Kaka, Bimbim dan keluarga Slank lainnya terlihat mengantarkan sang ibunda.
Kaka dan Bimbim juga ikut memakamkan sang ibunda dan melemparkan tanah ke liang lahat. Kaka mengenang sosok Bunda Iffet begitu berarti untuk hidupnya dan para personel Slank.
“Bunda selalu ada di hati kita semua. Kekeras kepalaan bunda yang kekeuh untuk memperjuangkan Slank bisa sembuh dan tempat berguna buat dunia,” ujar Kaka di pemakaman.
Tampak pula para musisi ikut mengantarkan Bunda Iffet ke tempat peristirahatan terakhir. Anang Hermansyah juga ikut ke pemakaman.
Sosok Bunda Iffet
Bunda Iffet adalah sosok perempuan hebat yang banyak dikagumi dan disegani musisi Indonesia. Pemilik nama lengkap Iffet Veceha Sidharta ini adalah sosok sentral di balik kesuksesan band legendaris Indonesia, Slank.
Dia bukan hanya seorang ibu bagi Bimbim, pendiri Slank, tetapi juga menjadi figur manajer, pembimbing, sekaligus pelindung bagi seluruh anggota band.
Peran dan dedikasinya menjadikan nama Bunda Iffet sangat dihormati, bukan hanya oleh Slankers (sebutan untuk para penggemar Slank) tetapi juga masyarakat luas.
Lahir pada 12 Agustus 1937, Bunda Iffet tumbuh dalam lingkungan yang penuh disiplin dan nilai-nilai kekeluargaan. Ini membentuk karakter tangguh dan penyayang dalam dirinya.
Ketika Slank mengalami masa-masa terburuk pada pertengahan 1990-an akibat penyalahgunaan narkoba di antara para personelnya, Bunda Iffet maju mengambil alih kendali sebagai manajer band, sebuah langkah yang sangat berani dan menentukan masa depan Slank.
Bunda Iffet mengambil pendekatan yang tegas namun penuh cinta. Dia memberlakukan ‘karantina’ terhadap Bimbim, Kaka, dan Ivanka, tiga personel yang tersisa dari krisis narkoba.
Selama dua tahun, dia mengatur kehidupan mereka secara ketat, bahkan membatasi akses mereka terhadap uang dan interaksi sosial, demi memastikan mereka bisa lepas dari jeratan narkotika. Proses ini tidak mudah, namun berkat ketulusan dan keteguhan hati Bunda Iffet, mereka berhasil bangkit.
Sebagai manajer, Bunda Iffet tidak hanya mengatur jadwal dan logistik. Dia juga menjaga nilai-nilai yang diyakini oleh Slank, seperti kebebasan berekspresi, kedamaian, dan perlawanan terhadap korupsi dan narkoba. Dia mendampingi Slank dalam berbagai konser, kampanye sosial, hingga pertemuan dengan tokoh nasional, menjaga citra band tetap positif di mata publik.
Bunda Iffet juga dikenal karena kedekatannya dengan para penggemar Slank. Dia kerap memberi pesan damai kepada Slankers agar tetap menjaga nama baik band. Dalam berbagai kesempatan, dia mengingatkan agar penggemar tidak terlibat dalam keributan atau tindakan destruktif yang bisa mencoreng nama Slank. Perannya bukan hanya sebagai manajer, melainkan juga sebagai figur ibu yang selalu melindungi dan menasihati.
Di usia yang terus menua, Bunda Iffet tetap aktif mendampingi Slank, meski belakangan ini kesehatannya mulai menurun. Namun semangat dan pengaruhnya tetap terasa kuat dalam setiap langkah yang diambil band tersebut.
Dia menjadi simbol ketangguhan dan kasih sayang dalam dunia musik Indonesia, terutama dalam menghadapi cobaan yang besar.
Julukan ‘Rock n Roll Mom’ yang disematkan padanya bukan tanpa alasan. Di tengah kerasnya dunia musik, Bunda Iffet mampu menghadirkan kelembutan, kesabaran, dan kebijaksanaan yang menjadi fondasi bagi perjalanan panjang Slank.