Masuk Destinasi Wisata Prioritas di NTT, Alor Siap Gelar Festival Dugong Gaet Wisatawan Mancanegara
Abadikini.com, KALABAHI – Kabupaten Alor kini ditetapkan oleh Pemerintah Pusat menjadi salah satu daerah kepulauan yang menjadi destinasi wisata super prioritas di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengikuti jejak Labuan Bajo yang telah lebih dulu masuk di dalam daftar tersebut.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Alor Ripka Sukerni Jayati mengatakan atas nama pemerintah kabupaten dan masyarakat Alor menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat dan provinsi yang telah memilih Pulau Alor sebagai destinasi wisata super prioritas.
“Saya sebagai orang Alor kebetulan saya di percayakan oleh bapak bupati untuk bisa menghandle pembangunan di Alor khusunya di bidang pariwisata, atas nama pemerintah kabupaten dan masyarakat alor saya apresiasi dan menyampaikan terima kasih,” kata Ripka saat dihubungi Abadikini.com, Selasa (23/6/2020).
Menurut Ripka, dengan ditetapkan Pulau Alor menjadi salah satu destinasi wisata super prioritas di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ini membuktikan bahwa kabupaten Alor tidak kalah bersaing untuk keindahan, dan segala macam yang berkaitan dengan kepariwisataan.
“Pulau Alor di apresiasi toh oleh pemerintah pusat sebagai salah satu daerah prioritas pariwisata. Artinya kita sebagai orang Alor berbangga karena kita punya alam, kita punya budaya, kita punya nilai-nilai religi dan segala macam keindahan yang terkandung di dalamnya itu berarti di apresiasi oleh orang luar. Untuk itu kita bangga, saya juga berterima kasih juga, karena dari kaca mata pemerintah pusat maupun provinsi kita bisa di kategorikan demikian,” ujarnya.
Ripka menjelaskan, pemerintah kabupaten Alor telah menetapkan pengembangan wisata di beberapa titik destinasi, semacam pemetaan zona-zona tertentu yang menjadi prioritas.
Menurut dia, pengembangan pariwisata di Alor sudah ditetapkan sebanayak 9 zona wisata. Namun kata kadis wisata perempuan ini memfokuskan di 2 zona yang menjadi prioritas untuk pengembangan destinasi wisata sementara ini.
“Artinya kita fokus sentral kita di 2 zona itu dulu. itu ada wisata alam, wisata bahari, maupun wisata budaya sekaligus wisata religi. itu ada 4 hal yang bisa kolaborasi untuk bisa bagaimana pariwisata Alor di tahun ini maupun di tahun-tahun depan kita titik sentralnya ke 4 hal itu,” jelasnya.
Lanjut Ripka, salah satu destinasi wisata bahari yang berada di pantai Mali, wisata dugong, itu masuk dalam zona 1, zona dua di area Kecamatan Alor Barat Laut (ABAL) jadi dia menjadi titik simpul mata rantai saling keterkaitan.
“Jadi mulai saat tiba wisatawan di Bandara Mali atau di Pelabuhan Kalabahi itu sudah masuk area zona 1. Nanti kepinggir masuk ke wilayak Kecamatan Alor Barat Laut itu sudah zona 2. jadi ABAL dan sekitarnya seperti Pulau Pura, Kepa, Buaya, Ternate, Selat Pantar itu termasuk zona 2,” jelas Ripka.
Ripka bercita-cita dikepemimpinannya sebagai kadis pariwisata, ingin pengembangan pariwisata di Alor terus maju, untuk itu dia kerap kali bersinergi dengan instansi terkait seperti dengan kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Cabang Alor.
Sebab menurut dia, seperti wisata bahari di Selat Pantar yang dibawah pengenbangan KKP Provinsi Cabang Alor, karena sesuai dengan regulasi dibawa kewenangan provinsi. kami selalu berkordinasi.
Dikatakan Ripka, untuk pengembanagn destinasi desa wisata bahari (Des Bahari) wilayah laut dibawah kewenangan Provinsi, jadi bapak kepala dinas cabang juga kami sudah ketemu untuk berkordinasi. Jadi kami berkolaborasi untuk bagaiman pengembangan kedepan.
“Ada banyak hal-hal yang untuk kedepan kita benahi bersama, salah satunya adalah menyangkut kenyamanan, keamanan wisatawan yang khusunya di situ, biasanya favoritnya diving itu kebanyakan di Selat Pantar. Karena memang keindahan taman lautnya yang luar biasa. sehingga berdasarkan kami punya kordinasi itu sepanjang ini ada berjalan dengan baik,” tegasnya.
Dari hasil kordinasi itu, dirinya dan pihak KKP Provinsi Cabang Alor menyimpukan bahwa perlu ada kebersamaan dalam peningkatan penyediaan sarana dan prasarana seperti infrastruktur dan lainya.
“Memang perlu ada peningkatan pembenahan terkait dengan kesiapan infrastruktur kita itu yang sementara kita berupaya melalui berbagai sumber dana baik itu APBD, Dana Alokasi Umum (DAU), APPD Provinsi, APBN, dana DAK dan dana lain yang memungkinkan untuk adanya pembangunan dan pengembangan sarana prasarana yang mendukung khusunya wisatawan bahari yang ada di Selat Pantar itu. ini yang kami sementara ada upayakan,” imbunya.
Hanya saja terang dia menambahkan, tiba-tiba ada wabah virus corona (COVID-19) sehingga meluluhlantahkan dunia wisata. Tapi tegas Ripka, dirianya dan pemerintah kabupaten Alor tidak pesimis, Dia dan pemkab Alor akan berusaha agar bagaimana membangkitkan kembali geliat pariwisata di Alor, dengan diawali pada akhir Juli nanti akan gelas Festival Dugong untung menggaet wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
“Sekarang salah satu kiat kita mempromosikan kembali destinasi wisata di Alor. Kami akan mengawali kembali dengan Festival Dugong, dengan tujuan untuk menunjukkan kepada dunia, kepada siapa pun, wisatawan dimanapun berada bahwa berwisata di Alor aman dan nyaman,” tegas Ripka.
Soal waktu sesuai rencana terakhir kata dia, arahan pimpinan itu memang ada. Tapi diundur karena bapak Gubernur NTT Viktor Laiskodat sangat-sangat berkeinginan untuk hadir, sehingga kita menyesuaikan dengan waktu beliau untuk datang ke Alor. Di perkirakan kata Ripka, akhir Juli 2020 ini, sekitar tanggal 29-30 Juli nani, Kabupaten Alor akan gelar festival Dugong.
“Kami ingin menunjukkan kepada dunia, kepada orang-orang yang berminat untuk datang ke Alor, menunjukkan bahwa pariwisata Alor siap untuk bisa menyajikan yang terbaik untuk para wisatawan di Festival Dugong,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan Abadikini.com, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Wayan Darmawa mengatakan Pulau Flores, Lembata, dan Alor kini menjadi destinasi wisata super prioritas di Nusa Tenggara Barat (NTT) dari Pemerintah Pusat.
Menurutnya, ketiga kawasan itu Pulau Flores, Lembata dan Alor mendapat dukungan luar biasa dari pemerintah pusat untuk pengembangan destinasi wisata super prioritas mengikuti jejak Labuan Bajo yang telah lebih dulu masuk di dalam daftar tersebut.
“Seperti kalau destinasi super prioritas Borobudur, yang hanya di sekitar Borobudur itu saja, tapi di NTT kita sudah mencakup seluruh Flores, Lembata, dan Alor,” katanya Darmawa seperti dikutip Abadikini.com dari Antara pada Senin (22/6/2020).
Mau Berwisata di NTT dan Pulau Komodo? Hubungi Komodo Travel and Transportation Flores, Indonesia | +62 85253115303 | contact@komodotraveller.com atau klik ke komodotraveller.com