Rey Utami Ungkap Kisah Sedih Saat Mendekam Dipenjara Kasus Ikan Asin
Abadikini.com, JAKARTA – Rey Utami menceritakan pengalaman hidupnya takkala menjalani proses yang amat berat saat di mendekam dalam penjara karena tersangkut kasus hukum ikan asin.
Ia mengaku, saat terpisah dari anak dan suami kala itu membuatnya sempat depresi hingga hendak melakukan perbuatan tak terpuji yakni ingin bunuh diri.
Tak hanya itu, Rey Utami juga sempat menyalahkan Sang Pencipta Allah SWT mengapa dirinya dihukum begitu berat.
“Aku awalnya enggak terima. Kita orang bebas, tiba-tiba terkungkung di suatu ruangan, diisolasi pasti bosan. Benar-benar terputus dengan dunia luar. Ruang gerak terbatas, komunikasi terbatas selama satu tahun bulan,” ujar Rey Utami di YouTube Melaney Ricardo, yang dikutip, Jumat (20/11/2020).
Saking tidak menerima apa yang terjadi, dia menangis berkali-kali sampai tidak ingin makan di tahanan. Ia juga tidak bisa tidur.
“Pada awal-awal enggak bisa terima, engak mau makan, enggak bisa tidur, marah, nangis terus, (merasa) Tuhan tidak adil. Menyalahkan diri sendiri, menyalahkan Allah egngak adil banget. Ujian aku besar banget, padahal ujian mahluk lain enggak sebesar aku,” ungkap Rey Utami.
Istri Pablo Benua ini merasakan pergolakan batin hingga muncul niat untuk bunuh diri. Psikisnya terganggu hingga ia sempat berpikiran untuk bunuh diri dengan menenggak cairan pembersih lantai.
“Pada saatnya sampai memutuskan beban. Sudah suami istri di dalam (penjara), kemudian anak jauh, masih menyusui, masih kecil juga. Psikis terganggu (kepikiran) apa aku melakukan sesuatu dengan menenggak cairan pembersih lantai, dengan itu aku enggak ada (meninggal) beban hidup juga hilang, mikirnya gitu. Dan itu kesempatan juga ada saat teman-teman di kamar (sel) lagi tidur, apa aku lakuin aja, besok sudah pasti enggak ada, selesai,” beber Rey Utami.
Beruntung, saat itu dia terlintas suara anaknya, lalu melihat suatu benda yang mengingatkannya dengan anaknya.
“Seketika tersadar melihat bantalnya aku kan sarungnya baju anak aku, bajunya Aron (putranya). Di kuping ‘mommy-mommy pulang’. Kalau misalnya aku meninggal enggak bisa melihat dia skeolah, menikah, punya cucu,” jelasnya.
“Tersadar, aku jangan sampai melakukan hal bodoh itu lagi. Dan ngobrol sesama tahanan saling menguatkan, baca-baca Al Quran. Bahwa nabi-nabi dikasih cobaan banyak banget, masa aku yang segini aja masa menyerah. Aku kuat ikhlas akhirnya yang bikin aku tenang mulai menutup aurat,” ulasnya.
Rey pun meyakini serius mengubah diri dengan hijabnya. Dia mengakui ingin terus belajar lebih baik selepas dari tahanan.
“Aku sudah melewati semua, yang lagi di atas sudah pernah, punya itu punya ini, nikah sampai dua kali sudah pernah, gila-gilaan sudah pernah, masuk penjara sudah, apa lagi. Aku di atas pernah, di bawah juga pernah,” lanjutnya.
Dia pun perlahan memahai arti kehidupan juga tentang cobaan dari Allah yang datang ke kehidupannya.
“Kok aku dikasih ujian begini, padahal aku fragile (rapuh) banget, ternyata bisa. Sebesar-besarnya ujian ternyata pertolongan Allah itu lebih besar dari ujian itu sebenarnya,” pungkas Rey Utami.