Jokowi Kecewa Kasus Covid-19 di Jakarta Meningkat Tajam
Abadikini.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) ungkapkan kecewaannya atas terjadinya peningkatan kasus Covid-19 di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Tengah (Jateng). Selain itu ia juga kecewa dengan merosotnya tingkat penyembuhan pasien Covid-19.
Untuk itu Jokowi meminta Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional memberikan perhatian khusus terhadap peningkatan tajam kasus Covid-19 di yang terjadi di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Tengah. Menurutnya, perlu ada perhatian khusus terhadap dua Provinsi tersebut.
“Saya ingatkan bahwa ada dua provinsi yang perlu perhatian khusus karena peningkatan dalam minggu ini, dalam dua-tiga hari ini peningkatannya sangat drastis yaitu, Jawa Tengah dan DKI Jakarta,” kata Jokowi pada rapat terbatas yang di gelar secara daring dengan Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/11/2020).
Ia mengatakan, diperlukan langkah ekstra untuk melihat secara tepat mengapa peningkatannya sangat drastis. Berdasarkan data diterima Presiden Jokowi pada 29 November, kasus aktif di Indonesia sekarang ini meningkat menjadi 13,41% meskipun angka ini lebih baik dari angka rata-data dunia.
“Tetapi hati-hati, ini lebih tinggi dari rata-rata minggu yang lalu. Minggu yang lalu masih 12,78% sekarang menjadi 13,41%,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Presiden Jokowi, terjadi penurunan tingkat kesembuhan, di mana pada minggu yang lalu adalah sebesar 84,03% dan sekarang menjadi 83,44%. “Ini memburuk semuanya. Karena adanya kasus yang lebih meningkat lebih banyak dari minggu-minggu kemarin,” tegas dia.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi secara khusus meminta Mendagri Tito Karnavian untuk mengingatkan kepada para gubernur, bupati, dan wali kota di seluruh Indonesia untuk betul-betul memegang penuh kendali di wilayah masing-masing, khususnya yang berkaitan dengan masalah Covid dan ekonomi.
“Tugas kepala daerah adalah melindungi keselamatan warganya dan juga sudah saya sampaikan keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi,” tegasnya.
Disebutkan juga , dalam setiap pengambilan kebijakan para gubernur, bupati, dan wali kota harus berdasarkan pada angka-angka kasus aktif, angka kesembuhan, angka kematian, dan indikator-indikator ekonomi yang ada.
Diberitakan, jumlah kasus Covid di Jakarta terus melonjak. Setelah pada Sabtu (28/11/2020) masih diangka 1.300 orang, jumlah kasus Minggu (29/11/2020) bertambah menjadi 1.431.