Kenang Alm Prof Muladi, Yusril: Beliau adalah Nasionalis Muslim yang Sejati
Abadikini.com, JAKARTA – Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra berduka atas berpulangnya mantan menteri Kehakiman era Presiden Soeharto, Muladi.
Ketua umum Partai Bulan Bintang (PBB) itu mengenang kedekatan dirinya dengan almarhum.
“Kabar duka datang ke saya pagi ini, Prof Dr Muladi SH wafat. Beberapa menit saya tertegun mendengarnya. Saya merasa dekat dengan beliau semasa hidupnya,” ujar Yusril seperti dikutip Abadikini.com dari akun twitter pribadinya @YusrilIhza_Mhd, Kamis (31/12/2020).
Menurut Yusril, Prof Muladi adalah seorang ilmuwan hukum yang berwibawa dan meninggalkan warisan teori-teori hukum pidana yang sangat berharga di masa depan
“Karena kewibawaannya itulah Jend Feisal Tandjung dan saya mengusulkan kepada Presiden Soeharto agar Prof Muladi diangkat menjadi Menteri Kehakiman. Jabatan itu dipangkunya sampai masa Presiden Habibie,” tutur mantan menteri Sekretaris Negara itu.
Lanjut Yusril, beliau (Muladi) kemudian merangkap sebagai Mensesneg menggantikan Akbar Tandjung.
Yusril pun tidak menyangka di akhir tahun 1999, dirinya di angkat menjadi Menteri Kehakiman menggantikan Prof Muladi.
“Hubungan kami berdua berjalan baik sampai 2 tahun yang lalu untuk terakhir kali saya bertemu beliau dalam kondisi kesehatan yang makin menurun,” imbuhnya.
Lebih lanjut jelas Yusril, di era terakhir zaman Presiden Soeharto dan Habibie, Prof Muladi aktif di ICMI. Latar belakang beliau semasa kuliah adalah GMNI.
“Saya melihat kecenderungan almarhum kepada Islam begitu mendalam. tidak berlebihan kiranya kalau saya katakan beliau adalah Nasionalis Muslim yang sejati,” tegas Yusril.
Yusril menambahkan, ketegasan pendirian serta sikap bijak dan hati-hati Prof Muladi itu menjadi teladan bagi dirinya.
“Beliau pekerja keras dan menyelesaikan tugas-tugas tepat waktu. Beliau memberikan nasehat kepasa saya waktu serahterima jabatan Menteri Kehakiman akhir 1999 agar saya tetap bijak dan obyektif,” ungkapnya.
Kini Prof Muladi telah tiada, kenang Yusril. Kita kehilangan tokoh besar bangsa dan negara serta ilmuwan hukum yang sangat berwibawa.
“Usia manusia ada batasnya. Segala yang bernyawa akan mati. Kita semua akan kembali kepadaNya…,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, mantan Menteri Kehakiman yang juga mantan Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Muladi dikabarkan meninggal dunia pada Kamis (31/12/2020) pagi .
Rektor Undip Yos Johan Utama membenarkan kabar meninggalnya guru besar hukum tersebut.
“Keluarga besar Senat Akademik dan Dewan Profesor Universitas Diponegoro kehilangan salah satu guru besar terbaiknya,” kata Yos melalui pesan singkat ketika dihubungi Antara di Semarang.
Menurut informasi, kata dia, Prof Muladi meninggal dunia pada Kami pukul 06.45 WIB.
Ia menambahkan jenazah Muladi akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibatan Jakarta.
“Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran,” katanya.
Muladi menjabat sebagai Rektor Undip Semarang pada tahun 1994 hingga 1998.
Muladi juga pernah mengemban jabatan sebagai Menteri Kehakiman serta Gubernur Lemhanas pada 2005 hingga 2011.
Pria kelahiran Surakarta, 26 Mei 1943 tersebut sempat dirawat di RSPDA Jakarta.