Harga Sembako di Pasar Tanjung Ampalu Naik saat Ekonomi Warga Menukik, Pasokan Ayam di Sawahlunto Mulai Langka
Abadikini.com, SIJUNJUNG – Harga sejumlah bahan pokok di Pasar Tanjung Ampalu naik jelang masuk ramadhan tahun ini. Meskipun demikian, kenaikan harga masih belum terlalu tinggi sehingga masyarakat masih mampu membeli kebutuhan rumah tangga mereka.
Menurut, Bujang (40) salah seorang pedagang di Pasar Tanjung Ampalu Kabupaten Sijunjung, harga komoditas cabe minggu lalu masih kisaran 40-50 Ribu perkilogram, namun minggu kini harga cabe sudah naik jadi Rp65 Ribu perkilogram. Ayam semula dijual dengan harga Rp. 40 Ribu per ekor, kini dijual dengan harga Rp.50 Ribu per ekor. Kenaikan harga juga terjadi pada sayuran, kata Bujang, harga sayuran mulai naik Rp2 Ribu perkilogram.
Jika disana harga kebutuhan harian naik, di Kota Sawahlunto warga mulai kebingungan karena daging Ayam mulai langka. Sekalipun ada, harga Ayam potong di Sawahlunto juga naik drastis, semula warga bisa membeli dengan harga Rp 40 Ribu, kini harga Ayam di kota tambang nan berbudaya itu sudah berada di kisaran Rp. 55 Ribu per ekornya.
Al Fandi Nov Saputera (20) seorang mahasiswa dari Sijunjung mengharapkan agar pemerintah bergerak mengamankan harga kebutuhan pokok. Pasalnya, selain ekonomi warga yang masih sangat lesu akibat pandemi Covid-19, hasil panen warga musim ini diyakini tidak mampu menanggung kebutuhan masyarakat setempat. Menurut dia, kini warga memerlukan perhatian serius dari pemerintah supaya bisa bertahan ditengah kemelut pandemi yang tak berkesudahan ini.
“Sudah bukan rahasia lagi jika menjelang Ramadhan harga-harga kebutuhan pokok biasanya merangkak naik. Hal ini menyulitkan masyarakat karena saat ini ekonomi belum stabil. Maka stabilitas harga kebutuhan pokok sangat penting,” tutur Fandi, Senin (22/3/2021).
Lebih jauh Fandi meminta kepada Pemerintah supaya segera turun gunung mencegah melambungnya harga bahan pokok. Hal itu guja mencegah terjadinya lonjakan harga yang nanti sulit dikendalikan. “Jika pemerintah tak segera turun dan nanti harga diserahkan ke pasar, maka semua bahan pokok mungkin saja akan naik terus sehingga sulit dikendalikan, akhirnya daya beli masyarakat turun dan untuk bertahan hidup mereka dikhawatirkan akan terjadi aksi kriminal seperti pencurian dan penjarahan,” ungkap dia.
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Mahaputra Muhammad Yamin itu mengingatkan agar pemerintah tidak memandang remeh kenaikan harga jelang ramadhan tahun ini. Sebab, kenaikan harga disaat ekonomi warga menukik tajam kebawah disinyalir dapat memicu tindak kejahatan.