Anak Buah Prof Yusril Ini Pertanyakan Pernyataan Aneh SBY Soal Hukum dan Keadilan
Abadikini.com, JAKARTA – Setelah gerombolan loyalis Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyerang pengacara Yusril Ihza Mahendra secara pribadi, kini giliran Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyinggung soal hukum yang mungkin bisa dibeli, tapi keadilan tidak.
Dalam cuitannya di Twitter pribadi SBY yang bercentanf bitu, SBY menyindir soal kemungkinan penegakan hukum di Indonesia yang bisa dengan mudah dibeli dengan uang. SBY menegaskan jangan sampai keadilan di negeri ini bisa dibeli dengan uang.
“Money can buy many things, but not everything. Mungkin hukum bisa dibeli, tapi tidak untuk keadilan,” tulis SBY.
Sejak cuitan itu mencuat di linimasa, banyak tokoh termasuk kalangan koalisi Kebinet Indonesia Kerja Jilid II yang mempertanyakan apa kode dibalik pernyataan ambigu tersebut.
Pernyataan itu pun tak lepas dari sorotan Wakil Sekjen DPP Partai Bulan Bintang Solihin Pure. Menurut Pure, cuitan SBY ini seolah memperkuat isu politik yang tengah dimainkan PD. Mereka memainkan drama playing victim seakan-akan anaknya AHY, dan PD tengah dizolimi untuk mencari simpati rakyat.
“Padahal menurut saya ucapan SBY ‘bahwa hukum bisa dibeli, tapi tidak untuk keadilan’. Ini adalah sebuah pernyataan yang aneh, sebab penegakkan hukum dan keadilan itu tak bisa dipisahkan. Penegakkan hukum yang benar adalah cermin keadilan itu sendiri,” tegas Pure.
“Saya jadi ingin bertanya, apa mungkin SBY merasa tak terbiasa memainkan uang untuk urusan hukumnya, bahkan untuk sekadar administrasi melalui prosedur yang ada?. Kalau merasa tidak pernah menggunakan ‘uang’ untuk urusan hukum, maka jangan belokan gugatan keempat bekas anak buahnya yang ajukan judicial review di MA dengan menggandeng Yusril Ihza Mahendra sebagai kuasa hukum itu seolah identik dengan perlawanan uang, itu sama saja tuduhan,” tambahnya.
Sekali lagi, kata Pure, penegakan hukum dan keadilan itu dua hal yang tidak bisa dipisahkan bahkan tak bisa diubah oleh kuasa uang. “Mau uang seabrek-abrek, kalau materi permohonan dalam judicial review realistis dan dapat meyakinkan para hakim MA, maka pasti akan dimenangkan,” sindir anak buah Prof Yusril ini.