Pembentukan Timsel KPU dan Bawaslu Tuai Resistens, Ketua Umum PB HMI: Penunjukan Timsel dilakukan Transparan
Pembentukan Tim Seleksi (Timsel) komisioner baru Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) periode 2022-2027 menuai resistensi. Pasalnya, penunjukan Timsel dinilai tidak terbuka dan lebih mengutamakan orang-orang yang dekat dengan kekuasaan.
Sebagaimana tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 120/P Tahun 2021, ada 11 nama yang resmi ditunjuk sebagai Tim Seleksi (Timsel), yaitu Juri Ardiantoto, Candra M. Hamzah, Bahtiar, Edward Omar Sharif Hiariej, Airlangga Pribadi Kusman, Hamdi Muluk, Endang Sulastri, I Gede Dewa Palguna, Abdul Gaffar, Betti Alisjahbana, dan Poengky Indarty.
Menanggapi polemik tersebut, PJ Ketua Umum PB HMI menilai bahwa 11 nama Timsel telah memenuhi kualifikasi dan layak ditunjuk sebagai Tim Seleksi karena punya track record, rekam jejak dan reputasi serta pengalaman yang mumpuni terkait pemilu dan tantangannya kedepan.
“Ini sudah tepat, seharusnya kita mendukung dengan terpilihnya 11 Timsel ini, mereka punya track record dan pengalaman yang mumpuni, integritasnya juga terjaga,” kata Romadhon JASN kepada wartawan di Jakarta Kamis, (14/10).
Romadhon menjamin integritas dan kapabilitas Timsel yang ditunjuk Presiden tersebut sudah sesuai dan memenuhi kualifikasi. Selain itu, mereka juga tidak punya interest atau berafiliasi dengan kelompok tertentu sehingga dipastikan netralitas dan idependensinya terjamin, apalagi dalam keputusan Timsel bersifat kolektif kolegial tentu tidak ada yang mendominasi karena harus diputuskan bersama.
“Kalau soal netralitas dan indipendensi Timsel, saya menjamin mereka punya integritas dan kapabilitas yang baik, mereka juga ngak berafiliasi dengan kelompok tertentu kok, apalagi nanti keputusan Timsel kolektif alias diputuskan bersama tidak ada yang dominan,” ucapnya
Untuk itu, kata Romadhon jika memberikan penilaian secara jernih sebaiknya lihat kinerja dan hasilnya Timsel kedepan, tetapi yang pasti jika dilihat secara obyektif berdasarkan reputasi dan jam terbang 11 Timsel terpilih tentu tak perlu diragukan lagi. Demikian juga dari sisi integritas dan kapabilitasnya mereka bukan Timsel kaleng-kaleng
“Kalau obyektif dan jernih melihat reputasi dan rekam jejak maupun integritasnya maka tak ada yang diragukan dari Timsel ini, mengapa karena mereka bukan Timsel kaleng-kaleng, mereka dipilih secara transparan mereka hebat kok punya kualifikasi,” imbuhnya
Lebih lanjut, Romadhon optimis dengan terpilihnya 11 Timsel tersebut tentu akan berdampak secara signifikan terhadap masa depan demokrasi dan penyelenggaraan pemilu. Karena Timsel akan bekerja secara ekstra-maksimal untuk menghasilkan komisioner atau penyelenggara pemilu yang bisa memperbaiki serta meningkatkan kualitas demokrasi dan sistem pemilu Indonesia menjadi lebih baik
“Saya optimis kualitas demokrasi dan pemilu kedepan semakin baik, sebab Timsel tau persis cara menghasilkan penyelenggara pemilu yang baik, oufutnya nanti demokrasi dan pemilu jauh lebih baik,” tutur Romadhon JAS