Taliban Telah Membangun Budaya Toleransi di Afganistan Selama Masa Pergolakan Politik
Abadikini.com, JAKARTA – Amir Khan Muttaqi, penjabat Menteri Luar Negeri pemerintah sementara Taliban, menyatakan pada konferensi internasional di Tashkent, bahwa pemerintah baru telah membangun keamanan, dan telah berhasil menyediakan pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan layanan lainnya “dalam kapasitasnya.
Konflik dua dasawarsa yang telah menghancurkan Afghanistan dan model ekonomi yang telah dirusak oleh sanksi AS adalah yang paling disalahkan atas kemiskinan ekstrem di negara itu, menurut Muttaqi.
Ini, menurut Muttaqi, tidak hanya menghambat bisnis internasional dan operasi keuangan tetapi juga mempengaruhi kegiatan pemerintah yang menguntungkan publik.
Dia mengklaim bahwa selama masa pergolakan politik di Afghanistan, pemimpin mereka membangun budaya toleransi dan penerimaan dengan memberikan amnesti umum kepada semua anggota militer dan oposisi politik dan mengakhiri praktik pembalasan empat dekade yang merusak.
Dia mengatakan bahwa Afghanistan telah menghasilkan pendapatan domestik bersih untuk pertama kalinya dan ini memungkinkan negara untuk mendanai anggarannya.
Menteri juga menegaskan kembali komitmen tegas mereka kepada masyarakat internasional, di bawah perjanjian Doha, untuk tidak membiarkan anggotanya atau individu atau kelompok lain mengancam keamanan orang lain.
Pada saat yang sama, AS siap untuk terlibat dan berdiskusi dengan Taliban untuk mencairkan cadangan beku bank Afghanistan, seperti yang disampaikan oleh Thomas West, perwakilan khusus AS untuk urusan perdamaian di Afghanistan, yang membuat pernyataan ini selama konferensi dua hari di Tashkent, Uzbekistan.