Ivanna Sebut Puluhan Ribu Anak-anak Ukraina Hilang Selama Perang
Abadikini.com, KIEV – Anggota parlemen Ukraina, Ivanna Klympush-Tsintsadze, menyebut puluhan ribu anak-anak Ukraina hilang selama perang. Ia menuduh pasukan Rusia mendeportasi anak-anak itu dan mengubah kewarganegaraan mereka.
Klympush-Tsintsadze menyatakan Federasi Rusia melakukan “genosida” dengan mendeportasi anak-anak tersebut. Ia menuduh pemerintah Rusia mengirim anak-anak itu untuk dibesarkan keluarga-keluarga Rusia.
“Kami punya sekitar 13.000 kasus terkonfirmasi tentang anak Ukraina yang dideportasi ke berbagai wilayah Federasi Rusia,” kata Klympush-Tsintsadze kepada siaran Sky via The Guardian, Ahad (5/3/2023).
“Namun, kami juga punya informasi tentang lebih banyak lagi dari mereka, terhitung puluhan ribu. Namun, kami belum punya catatan resmi mengenainya, dan ini adalah genosida yang dilakukan Federasi Rusia terhadap bangsa Ukraina,” lanjutnya.
Klympush-Tsintsadze menambahkan, pihaknya berhasil mengembalikan sekitar seratus anak-anak Ukraina ke keluarga mereka berkat bantuan organisasi-organisasi kemanusiaan.
Dia menyebut anak-anak Ukraina diculik Rusia setelah dipisahkan dari orang tua mereka di kamp-kamp penyaringan. Ia menuduh sebagian anak telah diadopsi keluarga-keluarga di Rusia.
“Saya pikir skala dari aktivitas yang sangat tragis yang dilakukan otoritas Rusia ini hanya akan diketahui setelah kami membebaskan seluruh wilayah Ukraina,” kata Klympush-Tsintsadze.
Pada kesempatan terpisah, militer Ukraina mengeklaim berhasil menahan upaya pasukan Rusia mengepung Bakhmut. Pasukan Ukraina dilaporkan semakin terdesak di kota tersebut.
Per Minggu (5/3), Angkatan Bersenjata Ukraina berikrar akan mempertahankan kota itu dan mengaku berhasil menghalau “lebih dari 130 serangan” di Kupyansk, Lyman, Bakhmut, dan Avdiivka.