Menko PMK akan Roadshow Percepatan Penurunan Stunting dan Kemiskinan Ekstrim di Malut
Abadikini.com, TIDORE – Dalam rangka mempersiapkan Kegiatan Roadshow percepatan penurunan Stunting dan Kemiskinan Ekstrim Kabupaten/Kota di wilayah Maluku Utara, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI gelar pertemuan dengan Kabupaten/Kota se Maluku Utara secara Virtual, yang diikuti oleh Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Taher Husain, di Ruang Rapat Sekda, Kamis (16/3/2023). Rapat secara virtual ini dipimpin oleh Koordinator Analis Kebijakan Madya pada Asdep Bidang Pemberdayaan Disabilitas dan Lansia Erlia Rahmawati.
Erlia Rahmawati mengatakan, tujuan rapat ini untuk mengidentifikasi isu/kendala percepatan penurunan stunting dan kemiskinan ekstrem di masing-masing kabupaten/kota serta mendiskusikan solusi isu untuk percepatan penurunan stunting dan kemiskinan ekstrem bagi masing-masing kabupaten/kota untuk dapat disampaikan pada kegiatan Roadshow nanti, “pada Roadshow yang akan di gelar pada 29 maret di Maluku Utara nantinya setiap kabupaten/kota agar mempresentasikan terkait dengan pravelensi penurunan stunting maupun tingkat kemiskinan Ekstrem agar dapat didiskusikan bersama.” Kata Erlia.
Erlia menambahkan, Terdapat tiga kabupaten yang mengalami kenaikan prevalensi stunting yaitu: Halmahera Tengah, Kepulauan Sula, dan Pulau Morotai, sedangkan Terdapat tujuh kabupaten atau kota yang mengalami penurunan prevalensi stunting yaitu: Halmahera Barat, Halmahera Selatan, Halmahera Utara, Pulau Taliabu, Kota Ternate, dan Kota Tidore Kepulauan.
Erlia juga menambahkan, Tingkat Kemiskinan Ekstrem di Maluku Utara mencapai 1,12 persen, dimana untuk Pemerintah Daerah di Provinsi Maluku Utara yang sudah mengakses data P3KE melalui website p3ke.kemenkopmk.go.id adalah, Halmahera Barat, Halmahera Utara, Halmahera Selatan, Pulau Taliabu, Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan, “sedangkan yang belum yakni Halmahera Tengah, Kepulauan Sula, Halmahera Timur dan Pulau Morotai, sehingga diharapkan agar kabupaten yang belum mengakses data pada P3KE agar dapat mengakses sehingga dapat membantu dalam penurunan angka kemiskinan ekstem di setiap Kabupaten/Koita.” Kata Erlia.