Puluhan Mahasiswa Gelar Aksi, Desak Plt Mardiono Pecat Ketua DPW PPP Sultra
Abadikini.com, JAKARTA – Massa aksi dari Aliansi Jaringan Aksi Mahasiswa Indonesia (Jam – Indonesia) mendatangi kantor DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di jalan Jl. Pangeran Diponegoro No. 60, Menteng, Jakarta Pusat.
Kedatangannya terkait Ketua Umum DPW PPP Sultra pada awalnya dinahkodai oleh Marsekal Muda (Marsda) TNI (Purn) La Ode Barhim, namun secara sepihak diberhentikan oleh DPP PPP. Dalam selang waktu beberapa minggu diadakan secara langsung Musyawarah Wilayah Luar Biasa DPW PPP dan terpilihlah Mayjend (Purn) Andi Sumangerukka secara Aklamasi.
Koordinator Aksi, Muhammad Jufri menyampaikan aksi tersebut terkait adanya dugaan indikasi abuse of power terhadap PPP di Sultra. Mengenai hal tersebut, JAM – Indonesia menilai secara jelas bahwa ada behind the scene terhadap agenda pencalonan Gubernur Andi Sumangerukka yang memerlukan bendera untuk mendompleng dirinya agar dapat diusung pada pemilihan Gubernur Sultra 2024 mendatang.
“Kami mengamati secara seksama dan melihat adanya indikasi bahwa Bapak Mayjend (Purn) Andi Sumangerukka telah melakukan abuse of power terhadap partai tersebut,” ujar Muhammad Jufri selaku Koordinator Aksi JAM – Indonesia, Jakarta, Kamis (15/6/23), seperti dalam keterangan..
Selain itu, JAM – Indonesia mengamati bahwa mantan Kepala BIN Daerah Sulawesi Tenggara ini juga diduga terlibat dalam kasus yang sampai saat ini belum dikembangkan pada penyalahgunaan wewenang di kasus jual beli dokumen perusahaan, yang mana namanya diduga masuk dalam pusaran kasus tersebut.
“Kamis mendesak DPP PPP segera mencopot Mayjend (Purn) Andi Sumangerukka dari jabatan selalu Ketua DPW PPP di Sultra,” tegasnya.
Jufri menambahkan, sebagai calon Gubernur yang akan menjadi uswah atau contoh kepada masyarakat wilayah Sulawesi Tenggara, pihaknya melihat bahwa Mayjend (Purn) Andi Sumangerukka masih perlu dipertanyakan terkait integritasnya jika benar hal tersebut di atas terjadi.
“Maka akan menjadi preseden buruk untuk Sultra kedepannya, apalagi saat ini Sultra menjadi pusaran industri tambang terbesar saat ini yang diakui secara nasional maupun internasional,” jelasnya.
Dalam aksi pihaknya menegaskan jika DPP PPP tidak ambil tindakan pencopotan, akan melakukan konsolidasi dan aksi yang lebih basar mendatang.