Berkurban Beri Manfaat, Bunuh Individualisme
Abadikini.com, JAKARTA – Duta Besar Indonesia untuk Republik Lebanon Hajriyanto Y. Thohari mengatakan bahwa berkurban bisa menyebarkan manfaat yang lebih luas kepada masyarakat dan membunuh jiwa individualisme.
“Disebut sebagai pengorbanan, yaitu membunuh jiwa individualisme untuk melihat bahwa dirinya merupakan bagian dari umat, dari rakyat dan bangsa, yang harus memberikan kontribusi bagi kesejahteraan bersama,” kata Hajriyanto saat ditemui usai shalat Id di Gedung Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/6/2023).
Menurut Hajriyanto, berkurban tidak semata-mata berarti altruisme atau hanya memikirkan kepentingan orang lain dan mengorbankan diri sendiri, tetapi lebih pada berkurban sebagai khalifah (wakil) Allah SWT, Tuhan yang maha Esa di muka bumi.
“Dalam Islam, berkurban itu tidak dalam pengertian altruisme atau mengorbankan dirinya sendiri, tetapi berkurban sebagai khalifatullah fil ardh, khalifah Allah di muka bumi, yang bertugas untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada sesama,” ujar dia.
Menurutnya, arti Idul Adha yang paling penting yakni bagaimana masyarakat bisa mengamalkan nilai-nilai seperti persatuan, kerukunan, persaudaraan, dan pengorbanan sebagai bangsa untuk mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi.
Ia juga mengatakan bahwa masyarakat perlu menyikapi perbedaan perayaan Idul Adha sebagai sesuatu yang biasa, dan tetap mengedepankan toleransi antar umat.
“Idul Adha kali ini memberikan pesan yang sangat banyak, salah satunya kita harus semakin terbiasa dengan perbedaan-perbedaan, seperti perbedaan umat Islam dalam menyambut 1 Syawal, Idul Adha, itu adalah sesuatu yang sudah berlangsung sangat lama, jadi tidak perlu umat Islam disibukkan dengan perbedaan-perbedaan tersebut,” tuturnya dikutip dari Antara.
Gedung PP Muhammadiyah menyelenggarakan shalat Idul Adha hari ini pada pukul 06.30 WIB dan berakhir sekitar pukul 07.30 WIB. Shalat Id juga dihadiri oleh Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.