Prabowo ke Anies di Debat Capres ke-3: Prof Anies, Menghasut, Tak Pantas Bicara Etika
Abadikini.com, JAKARTA – Capres nomor urut 1 Anies Baswedan memberi pertanyaan ke capres nomor urut 2 Prabowo Subianto soal etika dalam debat Debat Capres ke-3 2024 digelar Minggu (4/1/2024) malam. Ini terkait bagaimana standar etika dihubungkan dengan cara pemimpin negara menjaga kedaulatan.
Prabowo menjawab sebenarnya ia mengakui harus ada kepemimpinan berdasarkan nilai. Pemimpin harus beretika dengan baik.
Di sini ia kemudian menyinggung bagaimana seorang pemimpin tak boleh menghasut dan menyesatkan rakyat. Situasi debat terlihat makin sengit.
“Jujur apa yang kita katakan itu apa yang ada di hati kita. Jangan lain di mulut lain di hati dan harus cinta tanah air. Pertahanan ini sakral bagi kita ini menyangkut keselamatan kita, jangan karena ambisi pribadi kita menghasut dan menyesatkan rakyat,” terang Prabowo menjawab Anies.
“Itu etik yang tertinggi saudara Profesor Anies Baswedan. Itu etik yg tertinggi. Kebersihan jiwa. kejujuran, kesetiaan kepada rakyat,” tambahnya.
“Sekali lagi jangan karena ambisi pribadi kita menyesatkan rakyat, kita menghasut rakyat kita membahayakan pertahanan keamanan. Rakyat kasihan prajurit-prajurit yang berjuang menjaga kita … kalau ada calon-calon pemimpin yang kerjanya hanya menghasut saja”.
Hal ini kemudian dibalas Anies. Ia menyinggung Prabowo soal standar etika bagaimana Prabowo sempat mengolok-olok pembahasan ini.
“Ketika ada pelanggaran etika bapak tetap jalan terus dengan cawapres yang melanggar etika. Artinya ada kompromi atas standar etika, ini fakta,” sindir Anies membalas Prabowo.
“Kemudian dalam pidato data, mengolok-olok tentang etika,” tambahnya lagi.
“Saya tidak tega mengulanginya pertanyaan penjelasan bapak apa atas itu semua.”
Jawaban itu pun mendapat respons lagi dari Prabowo. Ia menyebut banyak data Anies keliru dan mau buka-bukaan jika Mantan Gubernur Jakarta itu ingin mengetahui lebih detail.
Namun ia menyindir keras Anies lagi setelahnya. Ia menilai sebenarnya jika dilihat Anies tak pantas bicara soal etik.
“Saya merasa bahwa anda itu … menyesatkan. Saya boleh berpendapat kan?,” katanya.
“Anda tidak berhak bicara soal etika karena Anda memberi contoh yang tidak baik soal etik,” tegasnya.