Wamenkes Tinjau Integrasi Layanan Primer di Puskesmas Cempaka Putih
Abadikini.com, JAKARTA – Wakil Menteri Kesehatan RI Prof. Dante Saksono Harbuwono didampingi Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat dr. Maria Endang Sumiwi, MPH dan Plt. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengunjungi dan meninjau langsung integrasi layanan primer yang ada di Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta, Jumat (23/2).
Prof. Dante meninjau pelayanan secara menyeluruh mulai dari pasien melakukan pengambilan nomor antrean hingga pasien selesai melakukan pengobatan ataupun pemeriksaan. Menurutnya, integrasi layanan primer yang ada di Puskesmas Cempaka Putih telah berjalan dengan baik.
“Seperti yang saya datangi hari ini integrasi layanan primernya sudah bisa berjalan di Puskesmas Cempaka Putih,” kata Prof. Dante dalam keterangan dikutip, Ahad (25/2/2024).
Integrasi layanan primer adalah upaya untuk melakukan perubahan pelayanan dan pengorganisasian di puskesmas berdasarkan siklus hidup. Untuk itu, terdapat beberapa klaster di puskesmas, di antaranya klaster ibu dan anak, klaster remaja, klaster dewasa dan lansia serta klaster dari luar gedung, yaitu klaster penyakit menular.
Prof. Dante mengungkapkan Integrasi Layanan Primer akan diterapkan di seluruh puskesmas di Indonesia sebagai upaya memberikan pelayanan yang lebih baik untuk dinikmati seluruh masyarakat dan menyampaikan pelaporan yang lebih bagus.
“Dengan melakukan integrasi layanan primer yang akan diterapkan di seluruh puskesmas di Indonesia ini, kita harapkan pelaporannya lebih bagus, pelayanannya lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat,” ungkapnya.
Berdasarkan laporan dari Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Prof. Dante mengatakan, hampir semua puskesmas di Jakarta telah menerapkan integrasi layanan primer dan Puskesmas Cempaka Putih melayani 500 hingga 700 pasien setiap harinya. Tidak hanya itu, Puskesmas Cempaka Putih merupakan puskesmas terpadat di Jakarta.
“Bayangkan puskesmas seperti ini melayani 98 ribu jiwa. Ini memang idealnya seharusnya 1 banding 30 ribu. Satu puskesmas itu seharusnya 30 ribu jiwa tapi karena penduduknya padat jadi melayani 98 ribu jiwa. Untungnya, dibantu oleh puskesmas pembantu yang ada di bawah bimbingan Puskesmas Cempaka Putih ini,” jelas Prof. Dante.
Sariah, salah satu pasien yang terkena penyakit gula, mengatakan ia selalu melakukan pemeriksaan dan pengobatan di Puskesmas Cempaka Putih. Sariah mengaku senang melakukan pemeriksaan rutin di Puskesmas Cempaka Putih karena memiliki pelayanan yang bagus dan cepat.
“Saya berobat gula dan sering kontrol di sini, pelayanannya bagus, bagus dan cepat,” kata Sariah.