Poli Rehabilitasi Medik Paling Ramai Dikunjungi di KKHI Makkah
Abadikini.com, MAKKAH – Poli Rehabilitasi Medik menjadi layanan yang paling ramai dikunjungi di antara berbagai layanan kesehatan yang tersedia di Lantai M Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah. Layanan ini fokus pada pemulihan fungsi tubuh dan optimalisasi kemampuan hidup sehari-hari, terutama bagi jemaah haji.
Tim Rehabilitasi Medis KKHI Makkah dipimpin oleh DR. dr. Siti Chandra Widjanantie SpKFR-K, spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi (SpKFR). Beliau dibantu oleh dua fisioterapis yang berperan dalam mengoptimalkan fungsional dan aktivitas pasien, baik secara mandiri maupun dengan bantuan alat bantu.
“Ibadah haji adalah ibadah fisik yang menuntut aktivitas bergerak dan berjalan kaki secara terus menerus. Ini membutuhkan ketahanan sistem fungsi kardiorespirasi dan neuromuskuloskeletal yang optimal agar jemaah mampu menjalaninya dengan kemampuan istitha’ah yang maksimal,” ujar dr. Siti Chandra Widjanantie, SpKFR-K dikutip dari laman resmi kemkes ri, Kamis (20/6/2024).
Kondisi fisik jemaah lansia menjadi perhatian khusus karena mereka lebih rentan terhadap suhu ekstrem dan aktivitas fisik yang tinggi, meningkatkan risiko cedera seperti terkilir, cedera otot, dan patah tulang. Selain itu, cuaca ekstrem juga dapat menyebabkan disorientasi, gangguan pernapasan, dan peningkatan risiko infeksi saluran pernapasan.
Dr. Chandra menjelaskan bahwa gangguan pernapasan dapat memperburuk kondisi jemaah yang memiliki penyakit asma atau penyakit paru obstruksi kronis (PPOK). “Gangguan ini dapat memicu sesak napas yang berat, penurunan kadar oksigen, dan bahkan membutuhkan perawatan inap dengan antibiotik dan oksigen,” jelasnya.
Kasus muskuloskeletal menjadi yang terbanyak ditangani oleh tim Rehabilitasi Medis, meliputi cedera ortopedi, bedah, dan nyeri sendi. Penanganan dilakukan dengan berbagai latihan seperti stretching, penguatan, ketahanan, dan proteksi sendi. Modalitas terapi yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan pasien, mulai dari superficial heating therapy hingga low level laser therapy.
Untuk kasus rawat inap, fokus terapi adalah mobilisasi pasien dan rehabilitasi kardiorespirasi, termasuk latihan batuk, duduk, dan berjalan sesuai kemampuan jemaah. “Dengan optimalisasi aktivitas dan ketahanan serta kemampuan mobilisasi pasien, tim rehabilitas medis dapat membantu KKHI dalam mendampingi Duyufurrahman (tamu Allah SWT) menjalani rangkaian ibadah dengan istitha’ah seoptimal mungkin menuju Haji yang Mabrur,” ujar dr. Chandra.