Bupati Konawe Utara Serukan Percepatan Pemulihan Infrastruktur Pascabencana

Abadikini.com, WANGGUDU – Bupati Konawe Utara (Konut), Ruksamin, menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) tingkat Eselon 1 mengenai percepatan pemulihan infrastruktur pascabencana di Konawe Utara. Rakor ini diselenggarakan bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI, pada Rabu (3/7/2024).

Dalam Rakor tersebut, Ruksamin menyoroti kejelasan terkait pembangunan sejumlah proyek penimbunan badan jalan yang mangkrak di wilayah Kabupaten Konawe Utara. “Salah satu proyek yang menjadi sorotan utama adalah peningkatan badan jalan di Desa Sambandete Kecamatan Oheo yang menjadi akses utama yang menghubungkan Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah, yang hingga kini belum menunjukkan perkembangan signifikan,” kata Ruksamin, Kamis (4/7/2024).

Rakor ini dipimpin oleh Plt. Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana, Sorni Paskah Deeli, di Kantor Kemenko PMK, Jakarta. Rakor ini juga dihadiri oleh berbagai pejabat penting, termasuk Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan dari Sekretariat Wakil Presiden, serta perwakilan dari Kementerian PUPR, Dirjen Bina Marga, Perumahan, dan Cipta Karya. Deputi Bidang Penanganan Darurat dan Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB turut hadir melalui zoom meeting.

Pada Rakor tersebut, Ruksamin memaparkan kepada perwakilan Kemenko PMK, PUPR, dan BNPB bahwa salah satu faktor yang memperparah situasi banjir di Konawe Utara adalah proyek penimbunan badan jalan yang mangkrak. Hal ini menyebabkan antrian panjang kendaraan karena tidak bisa dilalui baik oleh kendaraan roda dua maupun roda empat akibat arus yang deras dan genangan air yang tinggi.

Di kesempatan yang sama, politisi Partai Bulan Bintang (PBB) menegaskan bahwa pemerintah daerah selalu siap memberikan fasilitasi, baik itu pembebasan lahan maupun bantuan lainnya, demi mempercepat proses pengerjaan proyek tersebut.

Dalam penutupan pemaparannya, Ruksamin juga menjelaskan kondisi curah hujan yang tinggi di Konawe Utara dan Sulawesi Tenggara secara umum. “Sejak 29 April 2024 hingga 3 Mei 2024, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini cuaca di Provinsi Sulawesi Tenggara untuk periode 3-9 Mei 2024,” ujarnya.

Dampak banjir tidak hanya merusak fasilitas umum dan pertanian, tetapi juga mempengaruhi warga setempat. Sejumlah akses jalan terputus, membuat warga terisolir, termasuk akses Jembatan Gantung Desa Padalere Utama, Jalan Trans Sulawesi Ruas Jalan Sone Jaya Desa Polora Indah yang terendam banjir, dan akses jalan Desa Tambakua.

Untuk mengurangi dampak banjir tersebut, Ruksamin mengusulkan sejumlah kegiatan kepada pemerintah pusat dengan total anggaran senilai Rp 40 miliar. Anggaran ini meliputi pembangunan jalan senilai Rp 3,2 miliar, talud penahan tanah Rp 4,4 miliar, pembangunan jembatan Desa Tambakua dan Padalere Utama, serta penyediaan air bersih di sejumlah titik hunian tetap.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker
planet128 cahaya128 planet128 turbo128 planet128 rawit128 cahaya128 rawit128 planet128 rawit128 planet128 planet128 rawit128 turbo128 rawit128 planet128 rawit128 turbo128 planet128 rawit128 planet128 planet128 planet128 planet128 turbo128 rawit128 planet128 planet128 planet128 rawit128 turbo128 turbo128 planet128 rawit128 rawit128 planet128 turbo128 Slot mega888 slot slot gacor