GoTo Catat Pertumbuhan Pendapatan Bruto 39% dan Perbaikan EBITDA Signifikan di Kuartal II-2024
Abadikini.com, JAKARTA – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) melaporkan pertumbuhan pendapatan bruto sebesar 39 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), mencapai Rp 4,3 triliun. Selain itu, nilai transaksi bruto (Gross Transaction Value/GTV) inti Grup, yang tidak termasuk layanan pembayaran merchant, juga meningkat sebesar 54 persen yoy, mencapai Rp 63,2 triliun. Secara keseluruhan, GTV Grup tumbuh 26 persen menjadi Rp 121,5 triliun.
GoTo juga mencatat perbaikan pada rugi EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) yang disesuaikan sebesar 1,4, yang menunjukkan peningkatan sebesar 95 persen secara yoy dan 53 persen dibandingkan kuartal sebelumnya, mencapai Rp 48 miliar.
Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo, menyatakan bahwa pencapaian ini didorong oleh pertumbuhan pengguna pada layanan hemat On-Demand Services, peningkatan penggunaan aplikasi GoPay, pertumbuhan layanan pinjaman, serta pengelolaan beban usaha yang disiplin. “Kami akan terus memberikan solusi bagi seluruh konsumen kami, baik yang membutuhkan kenyamanan maupun yang mementingkan harga,” ujarnya pada Kamis (1/8/2024).
Patrick juga menegaskan komitmen perusahaan untuk mencapai breakeven EBITDA yang disesuaikan 1,4 untuk keseluruhan tahun buku 2024. “Di akhir tahun pertama jabatan saya sebagai Direktur Utama, GoTo telah mencatatkan fundamental terkuat hingga saat ini,” tambahnya.
Sejalan dengan hal tersebut, Direktur Keuangan Grup GoTo, Jacky Lo, menambahkan bahwa kuartal II-2024 menunjukkan akselerasi pertumbuhan yang pesat. GTV inti mencapai Rp 63,2 triliun, naik 54 persen dari tahun sebelumnya, sementara pendapatan bruto meningkat 39 persen.
Sejak awal tahun, jumlah pelanggan Gojek Plus meningkat dua kali lipat, bersamaan dengan adopsi aplikasi GoPay dan produk pinjaman yang semakin meluas. Peningkatan jumlah pengguna yang bertransaksi bulanan (monthly transacting user) juga tumbuh 20 persen yoy pada kuartal II-2024. Pertumbuhan ini didorong oleh pengurangan beban usaha dan perbaikan EBITDA yang konsisten selama delapan kuartal berturut-turut.
GoTo juga mencatatkan penurunan beban kas rutin sebesar 5 persen yoy dan penurunan biaya korporasi rutin sebesar 44 persen. Perusahaan terus memiliki posisi kas dan keuangan yang kuat dengan saldo Rp 22,0 triliun pada 30 Juni 2024.
Sebagai bagian dari kemitraan strategis dengan TikTok, GoTo mendapatkan fee layanan e-commerce dari Tokopedia. Pada kuartal kedua, GoTo membukukan fee layanan e-commerce sebesar Rp 171 miliar.
Selain itu, GoTo telah melakukan divestasi layanan pengiriman dan pemenuhan yang dilaksanakan oleh GoTo Logistics, tanpa mempengaruhi layanan GoSend. Perusahaan juga merencanakan penarikan kembali saham treasuri terkait inisiatif pembelian kembali saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan datang.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan nilai bagi pemegang saham dengan mengurangi jumlah saham yang beredar dan memperkuat fundamental perusahaan.