Menparekraf Sandiaga Bahas Investasi di KEK Kesehatan Sanur dengan 25 Investor
Abadikini.com, BALI – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf)/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, bertemu dengan 25 investor dari berbagai negara untuk membahas rencana investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur. Pertemuan ini berlangsung dalam acara UBS Round Table Discussion di Bali Beach Hotel.
Dalam kesempatan tersebut, Menparekraf Sandiaga menyampaikan bahwa Union Bank of Switzerland (UBS), salah satu bank terbesar di dunia, membawa sekelompok investor untuk melihat potensi pariwisata berbasis kesehatan di KEK Sanur.
“Hari ini kita bertemu dengan 25 investor besar untuk menindaklanjuti rencana KEK wisata kesehatan di Sanur. Minat mereka untuk berinvestasi sangat besar. Kami menargetkan beberapa klinik dan rumah sakit yang berfokus pada health tourism akan mulai beroperasi tahun depan,” ujar Sandiaga.
Sandiaga mengungkapkan bahwa investor dari Singapura, Hongkong, Korea, dan Jepang telah menyampaikan minat mereka untuk mengambil beberapa plot di KEK Sanur.
“Beberapa investasi konkret termasuk pembukaan klinik estetika dan rumah sakit besar di Sanur yang akan dimulai pada Maret. Para investor juga menilai potensi ekosistem di luar Sanur yang mendukung pariwisata kesehatan di Bali,” tambahnya.
Layanan kesehatan yang diunggulkan di Bali meliputi klinik estetika, layanan kesehatan gigi, fertility, IVF, dan geriatri. Pasar utama untuk wisata kesehatan di Bali adalah masyarakat Indonesia yang biasanya mengeluarkan biaya besar untuk layanan kesehatan di luar negeri, serta masyarakat dari Australia, India, dan Malaysia.
“Harapannya, sekitar Rp161 triliun yang dibelanjakan warga negara Indonesia untuk layanan kesehatan di luar negeri dapat dialihkan ke Bali. Selain itu, 2 juta warga Indonesia yang mencari layanan kesehatan di luar negeri dapat beralih ke Bali,” kata Sandiaga.
Menparekraf berharap KEK Sanur menjadi motor penggerak pembangunan ekosistem pariwisata kesehatan di Bali dan menjadi model bagi pengembangan KEK pariwisata kesehatan lainnya di Indonesia. “Saat ini, minat terhadap wisata medis di Bali sangat besar,” ujar Sandiaga.
Dalam acara ini, Sandiaga didampingi oleh Direktur Manajemen Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Zulkifli Harahap.