Indomasive dan Forum Sinologi Selenggarakan Seminar Nasional Diplomasi Pertahanan China di Asia Tenggara

Abadikini.com, JAKARTA – Indomasive bersama Forum Sinologi Indonesia menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk “Diplomasi Pertahanan China di Asia Tenggara: Peluang dan Tantangan bagi Indonesia” yang berlangsung secara hybrid di Lantai 6 Wiro Sableng Garden, Jl. Boulevard Raya Blok PA 19 No. 22-23, pada Kamis (31/10). Acara ini dipimpin oleh Ketua Forum Sinologi, Johanes Herlijanto, Ph.D., serta Direktur Indomasive, Faujan Aminullah, S. Hub Int.

Seminar ini menghadirkan narasumber seperti Laksamana Muda TNI (Purn.) Ir. Budiman Djoko Said, M.M., dan Ristian Atriandi Supriyanto, M.Sc., Dosen Hubungan Internasional FISIP Universitas Indonesia. Moderator dalam seminar ini adalah Johanes Herlijanto, Ph.D., yang juga dosen Universitas Pelita Harapan.

Direktur Indomasive, Faujan Aminullah, menyoroti relevansi seminar ini dalam konteks geopolitik global yang diwarnai konflik di Timur Tengah, Perang Rusia-Ukraina, serta ketegangan di Laut China Selatan (LCS). Menurut Faujan, pemahaman atas kebijakan diplomasi pertahanan China penting bagi Indonesia dalam menyikapi peluang dan tantangan di kawasan.

“Ini menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk mengadaptasi strategi yang efektif dalam merespons dinamika baru yang melibatkan kekuatan besar seperti China,” jelasnya.

Laksamana Muda TNI (Purn.) Budiman Djoko Said menyampaikan bahwa strategi maritim China di Laut China Selatan perlu menjadi pelajaran bagi Indonesia. “Penguatan pertahanan maritim sangat penting agar Indonesia dapat melindungi kedaulatan lautnya secara optimal,” tegas Budiman. Ia mengajak Indonesia untuk mengembangkan kebijakan pertahanan maritim yang adaptif.

Ristian Atriandi Supriyanto memberikan analisis kritis mengenai diplomasi pertahanan China di Asia Tenggara. Menurutnya, diplomasi ini bersifat ambivalen, membangun kerja sama regional sambil mempertegas klaim di LCS, termasuk wilayah Natuna.

“Beberapa negara ASEAN menyambut diplomasi ini dalam kerangka bilateral dan multilateral, namun ada ketidakpastian dalam implementasinya, terutama terkait interaksi dengan kekuatan AS di kawasan,” ujarnya.

Seminar ini dihadiri oleh pejabat tinggi dari Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Deputi Informasi, Hukum, dan Kerjasama Bakamla RI, Laksda Samuel H. Kowaas, M.Sc., CSBA, perwakilan Koarmada RI, serta Dirjen Strategi Pertahanan Kementerian Pertahanan yang diwakili Kolonel Laut (P) Dr. Sugeng S., S.AP., M.A.A.P. Juga hadir Wakil Rektor I Unhan RI Laksda TNI Dr. Ir. Agus Adriyanto dan para pengamat militer serta dosen dari Prodi Keamanan Maritim Unhan RI.

Seminar ini turut dihadiri akademisi dari berbagai institusi dan mahasiswa S3 Unhan RI yang aktif dalam diskusi dengan pertanyaan kritis terkait topik diplomasi pertahanan China.

Acara ditutup dengan penyerahan sertifikat dan cinderamata kepada narasumber serta foto bersama sebagai penutup kegiatan.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker
planet128 cahaya128 planet128 turbo128 planet128 rawit128 cahaya128 rawit128 planet128 rawit128 planet128 planet128 rawit128 turbo128 rawit128 planet128 rawit128 turbo128 planet128 rawit128 planet128 planet128 planet128 planet128 turbo128 rawit128 planet128 planet128 planet128 rawit128 turbo128 turbo128 planet128 rawit128 rawit128 planet128 turbo128 Slot acgwin kacang99 mega888