KPK Sita Rumah Mewah di Medan Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan Lahan BUMD
Abadikini.com, JAKARTA – Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis menyita sebuah rumah mewah di Medan, Sumatera Utara, sebagai bagian dari penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan lahan di Rorotan, Jakarta Utara, yang melibatkan BUMD Sarana Jaya dalam periode 2019-2020.
“Hari ini, penyidik KPK telah melakukan penyitaan sebuah rumah mewah di Kota Medan atas nama SS dengan luas 90 meter persegi,” ujar Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika, dilansir dari Antara, Jumat (15/11/2024).
KPK belum merilis nilai estimasi aset tersebut, dan proses pendataan masih berlangsung. KPK menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang turut membantu kelancaran proses penyitaan.
KPK juga mengumumkan penyidikan kasus ini pada Kamis (13/6), yang merupakan pengembangan dari kasus serupa di Cakung, Jakarta Timur. Untuk mendukung penyidikan, KPK telah melakukan pencekalan terhadap 10 orang terlibat, yang mulai berlaku sejak 12 Juni 2024 selama enam bulan.
Dengan penyidikan ini, sudah ada pihak yang ditetapkan sebagai tersangka, meski identitasnya belum diumumkan. Penyidik KPK akan membeberkan nama-nama tersangka dan rincian kasus setelah penyidikan rampung.
Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur, mengungkapkan bahwa dugaan kerugian negara akibat kasus pengadaan lahan ini mencapai lebih dari Rp200 miliar. Ia menjelaskan adanya praktik persekongkolan antara pembeli dan makelar, yang menyebabkan harga lahan melambung sehingga merugikan keuangan negara.
“Proses pengadaan lahan seharusnya dilakukan langsung kepada penjual, namun dalam kasus ini ada perantara yang mempermainkan harga,” ungkap Asep.
Kasus ini menjadi perhatian publik, dan KPK menegaskan komitmennya untuk mengusut tuntas dugaan korupsi yang merugikan negara serta menyampaikan apresiasi atas dukungan masyarakat dalam mendukung proses hukum yang sedang berjalan.
