Pemerintah Bentuk Kementerian Penerimaan Negara, Fokus Tingkatkan Pendapatan dari Pajak
Abadikini.com, JAKARTA – Dalam upaya mengoptimalkan sumber penerimaan negara, pemerintah berencana membentuk Kementerian Penerimaan Negara. Langkah ini dilakukan untuk memastikan berbagai program alokasi belanja negara dalam APBN dapat berjalan dengan efektif.
Ketua Dewan Penasihat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Hashim Djojohadikusumo, menyebut bahwa banyak sektor yang masih dapat dioptimalkan sebagai sumber penerimaan negara. Hashim juga mengungkapkan bahwa Wakil Menteri Keuangan saat ini, Anggito Abimanyu, akan diangkat sebagai Menteri Penerimaan Negara.
“Anggito Abimanyu akan memimpin kementerian baru ini. Beliau sekarang menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan, namun akan segera dilantik sebagai Menteri Penerimaan Negara,” ujar Hashim dalam Rapat Pimpinan Nasional Kadin Indonesia 2024 di Jakarta, Minggu (1/12/2024).
Dalam APBN 2025, pemerintah menargetkan pendapatan negara sebesar Rp 3.005 triliun. Angka ini terdiri dari penerimaan pajak sebesar Rp 2.189,3 triliun, penerimaan kepabeanan dan cukai Rp 301 triliun, penerimaan negara bukan pajak Rp 513 triliun, serta hibah sebesar Rp 581,1 miliar.
Hashim menambahkan bahwa kementerian ini akan fokus meningkatkan penerimaan negara dari pajak, cukai, hingga royalti sumber daya alam dan sektor potensial lainnya. “Kami optimistis dengan dukungan investasi asing, perbaikan sistem perpajakan, serta penutupan kebocoran-kebocoran, target penerimaan dapat tercapai,” ujar Hashim.
Fokus pada Ekonomi Bawah Tanah
Calon Menteri Penerimaan Negara, Anggito Abimanyu, juga menyoroti perlunya upaya khusus untuk menangani potensi penerimaan dari sektor underground economy. Salah satu fokusnya adalah pada perjudian daring (online betting) yang saat ini tidak terpantau dan tidak dikenai pajak.
“Banyak masyarakat melakukan taruhan daring seperti skor pertandingan sepak bola atau bentuk judi lainnya. Penerimaan dari sektor ini dapat menambah Pajak Penghasilan (PPh) jika dikelola dengan baik,” kata Anggito.
Ia juga menegaskan pentingnya petugas pajak bekerja lebih strategis untuk memaksimalkan penerimaan dari sektor ini, terutama mengingat target pajak yang terus meningkat setiap tahun. “Petugas pajak harus lebih cerdas dalam mencari tambahan penerimaan, khususnya dari ekonomi bawah tanah yang selama ini belum teregister dan tidak membayar pajak,” tambahnya.
Pembentukan Kementerian Penerimaan Negara diharapkan menjadi langkah strategis dalam memperkuat sistem keuangan negara sekaligus mengoptimalkan potensi pendapatan dari berbagai sektor, baik yang sudah mapan maupun yang selama ini belum tergarap secara maksimal.