Rubel Rusia Menguat Melebihi 100 terhadap Dolar AS Berkat Kebijakan Baru Putin
Abadikini.com, JAKARTA – Rubel Rusia mencatat penguatan signifikan, melewati nilai 100 terhadap Dolar AS setelah Presiden Vladimir Putin memperkenalkan opsi pembayaran baru bagi pembeli gas Rusia di Eropa. Kebijakan ini memungkinkan kelanjutan aliran mata uang asing ke Rusia, memberikan dorongan pada nilai tukar Rubel.
Dikutip dari Reuters, Selasa (10/12), Rubel menguat sebesar 1,5 persen terhadap Dolar AS pada perdagangan Senin waktu setempat, berdasarkan data over-the-counter dari bank. Selain itu, Rubel juga menguat 2,4 persen menjadi 13,57 terhadap Yuan Tiongkok, melampaui level 14 dalam perdagangan di Bursa Saham Moskow.
Menteri Keuangan Rusia, Anton Siluanov, menyampaikan optimisme terkait stabilisasi situasi perdagangan mata uang. “Para pelaku perdagangan luar negeri kami tengah mencari solusi untuk menyelesaikan masalah transaksi dengan rekan-rekan mereka di luar negeri. Saya pikir, dalam satu minggu ke depan, semuanya akan kembali normal,” ujar Siluanov.
Keputusan Putin untuk membuka alternatif pembayaran energi telah memberi ruang bagi pembeli gas Rusia di Eropa, seperti Hungaria dan Slovakia, untuk mengonversi mata uang mereka menjadi Rubel melalui bank yang tidak dikenai sanksi. Hal ini menjadi langkah penting setelah sanksi AS terhadap Gazprombank pada 22 November 2024 yang sebelumnya memicu guncangan pasar valuta asing di Rusia.
Penguatan ini, menurut para analis, mencerminkan kepercayaan pasar pada upaya Rusia untuk mempertahankan stabilitas mata uangnya di tengah tantangan geopolitik dan ekonomi global.
