Nicolas Maduro Dilantik untuk Masa Jabatan Ketiga di Tengah Kecaman Internasional dan Klaim Kecurangan Pemilu

Abadikini.com, JAKARTA – Nicolas Maduro secara resmi dilantik sebagai Presiden Venezuela untuk masa jabatan ketiga pada Jumat, 10 Januari 2024, di tengah kontroversi dan perselisihan terkait hasil pemilu yang disengketakan sejak Juli 2023.

Pelantikan yang berlangsung sederhana di sebuah ruangan kecil di Majelis Nasional ini berbeda dari upacara sebelumnya yang biasanya digelar megah di aula utama gedung tersebut. Prosesi dipimpin oleh Presiden Majelis Nasional, Jorge Rodríguez, yang mengenakan selempang kepresidenan kepada Maduro di tengah tepuk tangan para hadirin.

Dalam pidato pelantikannya, Maduro menegaskan bahwa kekuasaannya adalah hasil dari kehendak rakyat Venezuela.

“Kekuasaan ini tidak diberikan oleh pemerintah asing, presiden asing, atau pemerintah gringo,” tegas Maduro seperti dikutip CNN.

Upacara ini dihadiri oleh sejumlah pemimpin regional, termasuk Presiden Nikaragua Daniel Ortega dan Presiden Kuba Miguel Díaz-Canel.

Namun, pelantikan ini mendapat kecaman keras, baik dari oposisi di dalam negeri maupun komunitas internasional. Oposisi Venezuela menuduh adanya manipulasi hasil pemilu. Komisi pemilu yang dikuasai Partai Sosialis menyatakan Maduro sebagai pemenang, tetapi oposisi mengklaim kandidat mereka, Edmundo González Urrutia, memenangkan pemilu dengan perolehan 67 persen suara.

Pengamat independen, termasuk Carter Center, mendukung klaim oposisi, sementara Amerika Serikat secara resmi mengakui Edmundo González sebagai presiden sah Venezuela.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, menyebut pelantikan Maduro sebagai “pelanggaran terhadap norma demokrasi” dan mengumumkan perpanjangan Status Perlindungan Sementara bagi warga Venezuela yang memenuhi syarat. Selain itu, AS meningkatkan hadiah hingga 25 juta dolar AS bagi siapa pun yang memberikan informasi yang mengarah pada penangkapan Maduro dan Menteri Dalam Negeri Diosdado Cabello.

Inggris turut menjatuhkan sanksi kepada 15 pejabat tinggi Venezuela, termasuk pemimpin militer dan anggota Mahkamah Agung yang dianggap terlibat dalam memperkuat kekuasaan Maduro.

Mantan pemimpin oposisi, Juan Guaidó, dengan tegas mengecam pelantikan tersebut.

“Presiden Venezuela yang sah adalah Edmundo González Urrutia. Apa yang dilakukan Maduro adalah kudeta melalui manipulasi pemilu,” ujar Guaidó.

Sebelum pelantikan, Venezuela dilanda gelombang protes di berbagai kota besar. Pemimpin oposisi Maria Corina Machado yang sebelumnya bersembunyi, muncul di hadapan pendukungnya untuk memberikan pidato sehari sebelum pelantikan. Namun, ia dilaporkan mengalami kekerasan dan penculikan oleh kelompok tak dikenal, meskipun pemerintah membantah tuduhan tersebut.

Pelantikan Maduro diprediksi akan memperpanjang krisis politik di Venezuela dan memperburuk hubungan negara itu dengan komunitas internasional.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker
planet128 cahaya128 planet128 turbo128 planet128 rawit128 cahaya128 rawit128 planet128 rawit128 planet128 planet128 rawit128 turbo128 rawit128 planet128 rawit128 turbo128 planet128 rawit128 planet128 planet128 planet128 planet128 turbo128 rawit128 planet128 planet128 planet128 rawit128 turbo128 turbo128 planet128 rawit128 rawit128 planet128 turbo128 Slot mega888 slot slot gacor