Banyak Keluhan, Makan Bergizi Gratis Harus Dievaluasi
Abadikini.com, JAKARTA – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto harus memenuhi kebutuhan gizi seimbang. Sesuai standar gizi nasional berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi.
Hal ini disampaikan Ketua Umum DPP Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Indonesia, Doddy Izwardy, dalam acara temu media di Kementerian Kesehatan, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (21/1/2025).
Sehingga dalam pelaksanaannya, menu MBG harus memenuhi beberapa kriteria gizi utama. Di antaranya kandungan energi, protein, lemak, karbohidrat, serat, vitamin, dan mineral yang mencukupi.
Lalu keseimbangan asupan makronutrien dan mikronutrien, analisis komposisi makanan, perhitungan nilai gizi untuk setiap hidangan, penilaian kualitas bahan makanan, serta pengawasan dalam proses pengolahan dan penyajian makanan.
Karena itulah, Doddy lantas menyoroti pentingnya evaluasi menyeluruh untuk memastikan program ini berjalan optimal dan benar-benar memberikan manfaat.
“Dengan evaluasi yang teratur, kita bisa memastikan bahwa menu makanan yang disediakan tidak hanya lezat, tetapi juga memenuhi kebutuhan gizi kelompok sasaran sesuai standar nasional,” ujarnya.
Untuk meningkatkan efektivitas program MBG, Persagi merekomendasikan sejumlah langkah. Mulai dari konsultasi dengan ahli gizi dalam penyusunan menu.
Lalu peninjauan ulang menu secara berkala untuk memastikan kecukupan gizi dan pelatihan bagi petugas pengolah makanan agar memahami prinsip gizi seimbang.
“Pemantauan kualitas makanan, mulai dari bahan baku hingga penyajian,” jelasnya.
Program MBG ini diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas gizi masyarakat Indonesia, terutama kelompok yang rentan terhadap masalah gizi.
“Dengan kerja sama berbagai pihak, kita optimistis program ini dapat meningkatkan kesehatan masyarakat,” tandasnya.