BMKG dan BPBD DKI Jakarta Imbau Warga Waspadai Potensi Banjir dan Longsor Akibat Hujan Lebat
Abadikini.com, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan kepada masyarakat Jakarta terkait potensi banjir dan tanah longsor akibat hujan lebat yang diperkirakan terjadi selama satu pekan ke depan. Jakarta dinilai rentan terhadap bencana tersebut, terutama di wilayah dengan curah hujan tinggi dan topografi rawan longsor.
BMKG memprediksi hujan dengan intensitas sedang akan melanda Jakarta pada 21–23 Januari 2025. Selanjutnya, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang diperkirakan terjadi pada 24–27 Januari 2025.
“Angin Monsun Asia dan fenomena La Nina lemah masih mendominasi wilayah Indonesia, sehingga gelombang atmosfer menjadi faktor utama dalam peningkatan potensi hujan,” jelas BMKG dalam keterangannya.
Zona Rawan Longsor di Jakarta
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta turut mengeluarkan peringatan terkait wilayah-wilayah yang berpotensi mengalami tanah longsor. Berdasarkan data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), beberapa wilayah di Jakarta masuk dalam Zona Menengah-Tinggi, yang rentan terhadap gerakan tanah.
Wilayah dengan potensi longsor tersebut meliputi:
Jakarta Pusat: Kecamatan Menteng.
Jakarta Selatan: Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, Pesanggrahan, dan Tebet.
Jakarta Timur: Kecamatan Cakung, Cipayung, Ciracas, Duren Sawit, Jatinegara, Kramat Jati, Makasar, Matraman, Pasar Rebo, dan Pulo Gadung.
Jakarta Barat: Kecamatan Kembangan.
Langkah Antisipasi
Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, mengimbau camat, lurah, dan masyarakat di daerah rawan untuk memantau kondisi wilayah, khususnya di sekitar aliran sungai, tebing, atau gawir. “Petugas BPBD bersama lurah dan camat akan terus memonitor wilayah, dan jika ditemukan kondisi darurat, segera lakukan penanganan bersama instansi terkait,” ujarnya.
BPBD juga mendorong masyarakat untuk melakukan upaya mitigasi, seperti menanam pohon di lokasi rawan longsor dan memasang bronjong atau turap untuk mencegah pergerakan tanah.
“Partisipasi masyarakat sangat penting, terutama di daerah dengan minim vegetasi yang berpotensi mengalami gerakan tanah,” tambah Isnawa.
Imbauan untuk Tetap Waspada
Masyarakat Jakarta diminta meningkatkan kewaspadaan, terutama selama periode curah hujan tinggi. Informasi terkini mengenai cuaca dapat dipantau melalui kanal resmi BMKG dan BPBD. Langkah-langkah antisipatif perlu dilakukan untuk mengurangi risiko bencana, baik banjir maupun longsor, di wilayah ibu kota. (*)