Pasar Saham Eropa Merosot ke Level Terendah dalam Sepekan

Abadikini.com, JAKARTA – Pasar saham Eropa ditutup melemah pada Kamis, 20 Februari 2025, mencapai level terendah dalam satu minggu terakhir. Investor mencermati laporan keuangan perusahaan dan mengkhawatirkan dinamika politik menjelang pemilu Jerman yang dijadwalkan pada 23 Februari mendatang.

Indeks pan-Eropa STOXX 600 turun 0,20 persen atau 1,09 poin, berakhir di posisi 551,01. Sektor pertahanan mengalami penurunan terbesar, anjlok hingga 2,8 persen, setelah sebelumnya sempat menguat lebih dari 4 persen.

Saham Airbus melemah 2,3 persen setelah laporan keuangan perusahaan mengonfirmasi penundaan produksi pesawat angkut A350. Sementara itu, saham Mercedes-Benz turun 2,5 persen setelah perusahaan memproyeksikan penurunan laba signifikan pada tahun 2025. Saham Renault juga mengalami penurunan sebesar 4 persen.

Indeks DAX Jerman melemah 0,53 persen atau 118,98 poin, ditutup pada level 22.314,65. Jerman tengah bersiap menghadapi pemilu yang dipercepat pada 23 Februari, yang diperkirakan akan mengubah lanskap politik negara tersebut menyusul runtuhnya koalisi tiga partai di bawah Kanselir Olaf Scholz.

Analis memperkirakan bahwa pemerintah Jerman yang baru akan mempertimbangkan pemotongan pajak dan, jika memungkinkan, mereformasi aturan fiskal konstitusional. Franziska Palmas, ekonom di Capital Economics, menyatakan bahwa kejutan besar dalam kinerja partai Alternative für Deutschland (AfD) dapat memicu reaksi di pasar keuangan, mengingat hal ini dapat mengubah persepsi investor tentang dukungan bagi partai euroskeptis di Jerman, dan pada gilirannya di seluruh Uni Eropa.

Indeks FTSE 100 Inggris turun 0,57 persen atau 49,56 poin, berakhir di 8.662,97. Sementara itu, indeks CAC 40 Prancis naik tipis 0,15 persen atau 12,04 poin, ditutup pada 8.122,58.

Penurunan ini terjadi setelah indeks STOXX mencatat penurunan harian terbesar tahun ini pada sesi sebelumnya, karena investor menghadapi risiko perang dagang dan ketidakpastian mengenai jadwal kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina. Kenaikan imbal hasil obligasi zona euro juga menekan ekuitas, karena investor memperhitungkan peningkatan pinjaman pemerintah untuk mendanai kebutuhan pertahanan.

Di sisi lain, saham Schneider Electric naik 3 persen setelah perusahaan peralatan listrik tersebut memperkirakan margin laba untuk tahun 2025 akan melebihi ekspektasi. Namun, saham Carrefour merosot 8,8 persen setelah laporan keuangan yang kurang memuaskan.

Secara keseluruhan, pasar saham Eropa menghadapi tekanan dari kombinasi laporan keuangan perusahaan yang beragam, ketidakpastian politik di Jerman, dan kekhawatiran mengenai potensi perang dagang serta dinamika geopolitik lainnya.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker
planet128 cahaya128 planet128 turbo128 planet128 rawit128 cahaya128 rawit128 planet128 rawit128 planet128 planet128 rawit128 turbo128 rawit128 planet128 rawit128 turbo128 planet128 rawit128 planet128 planet128 planet128 planet128 turbo128 rawit128 planet128 planet128 planet128 rawit128 turbo128 turbo128 planet128 rawit128 rawit128 planet128 turbo128 Slot mega888 slot slot gacor slot demo